Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,4 Kilogram Ganja yang Disita BNN Diduga Akan Diedarkan Sebelum Lebaran

Kompas.com - 14/04/2023, 17:49 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BNN Kota Jakarta Selatan menyita 1,4 kilogram ganja kering yang diduga bakal diedarkan jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

"Bisa jadi (diedarkan jelang Lebaran), artinya momen-momen seperti ini dimanfaatkan oleh jaringan," ujar Kepala BNN Kota Jakarta Selatan Kombes (Pol) Gazali Ahmad dalam konferensi pers, Jumat (14/4/2023).

Dugaan tersebut, kata Ahmad, bukannya tanpa alasan. Menurutnya momen Lebaran acap kali dimanfaatkan oleh sejumlah oknum.

Apalagi pengiriman barang via jasa ekspedisi disinyalir melonjak. Alhasil barang-barang terlarang bisa diselundupkan di antara riuhnya pengiriman.

Baca juga: Kronologi Penyitaan 1,4 Kg Ganja dari Jasa Ekspedisi

"Kami menemukan barang bukti (ganja) ini di antara ribuan paket di jasa ekspedisi. Mendekati Lebaran kan paketnya semakin banyak, jadi rawan ada selundupan," beber Ahmad.

Di lain sisi, Ahmad menuturkan bahwa pecandu narkoba menggunakan ganja untuk bersantai karena sifatnya rekreasional.

"Kebanyakan pemakai narkotika ini berbentuk rekreasional gitu yah. Dia untuk bersantai dan lain-lain, padahal dampaknya kan nggak bagus," beber dia.

Oleh karena itu, keberhasilan BNN Kota Jakarta Selatan dalam menggagalkan penyelundupan ganja siap pakai bisa menghindarkan ratusan orang dari bahaya narkotika.

Bila dihitung per gram, Ahmad memperkirakan ada 500-700 jiwa yang terhindar dari narkotika jenis ganja tersebut.

Baca juga: Polres Metro Depok Bakar 40 Kg Ganja dan Tembakau Sintetis, Api Berkobar Besar

"Dengan 1,4 kilogram ganja yang kami sita, setidaknya ratusan jiwa masyarakat Jakarta Selatan terhindar dari bahaya narkoba," tegas dia.

Sebagai informasi,1,4 kilogram ganja yang disita terbagi atas dua buah paket. Masing-masing paket berisi ganja dengan berat kotor 700 gram.

Adapun isi dari kedua paket tersebut adalah tanaman jenis ganja kering yang masih utuh. Masih terdiri dari daun, batang, hingga biji.

"Ketika kami amankan, ganja-ganja tersebut dibungkus dengan rapi menggunakan lakban berwarna coklat dan dilapisi kotak sepatu untuk menyamarkan bentuk," ungkap Ahmad.

Sayangnya BNN Kota Jakarta Selatan gagal meringkus penerima dari paket berisi ganja kering tersebut.

Ahmad menduga, penerima paket yang diketahui berinisial J itu telah mencium gerak-gerik timnya.

Baca juga: Ketua RW Duga Debu Bata Baru yang Kembali Muncul di Marunda Berasal dari Perusahaan Lain

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com