Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kelompok Tawuran Saat Bebagi Takjil di Kemayoran, Diduga akibat Saling Ejek

Kompas.com - 15/04/2023, 16:50 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kelompok terlibat tawuran saat sedang berbagi makanan untuk berbuka puasa di kawasan Jalan HBR Motik, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Peristiwa yang terjadi pada Jumat (14/4/2023) diduga disebabkan oleh anggota kelompok yang saling mengejek ketika berada di lokasi kejadian.

"Jadi mereka memang awalnya berbagi takjil, dan memang terdiri dari dua kelompok ya. Ada indikasi mereka mau tawuran. Di lokasi mereka saling ejek," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi, Sabtu (15/4/2023).

Baca juga: 63 Tawuran Terjadi di Depok Sepanjang Ramadhan, 367 Pelaku Ditangkap Polisi

Ketika keributan mulai terjadi, anggota kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Kemayoran langsung meluncur ke lokasi kejadian.

Kedua kelompok tersebut, kata Komarudin, langsung berlarian membubarkan diri ketika melihat kedatangan anggota kepolisian.

Bersamaan dengan itu, beberapa anggota dari kedua kelompok tersebut saling menembakan kembang api, sambil melarikan diri dari kejaran petugas.

"Jadi itu pas kami halau. Ada terlihat itu beberapa personel kita. ada personel intel reskrim di situ," kata Komarudin.

"Sementara memang kami tidak temukan sajam saat itu memang," sambungnya.

Baca juga: Pamit ke Orangtua Mau Bangunkan Sahur, 16 Remaja di Beji Depok Malah Hendak Tawuran

Komarudin menyatakan tidak ada korban maupun anggota dari masing-masing kelompok diamankan dalam peristiwa tersebut.

Dia pun memastikan bahwa kedua kelompok tersebut bukanlah warga sekitar Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Ini bukan dari warga sekitar kemayoran. sudah kita identifikasi mereka datang dari wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat," ungkap Komarudin.

"Jadi mereka masuk, sempat terpantau di Jalan Gunung Sahari. Sempat konvoi. Sudah kami halau kembali, ke arah Danau Sunter terus berputar lagi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com