Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Seni Kontemporer Artina-Sarinah Ditutup, Direktur Artistik: Keputusan Menyakitkan

Kompas.com - 15/04/2023, 19:53 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran seni kontemporer Artina yang digelar di Gedung Sarinah Thamrin, ditutup manajemen Sarinah.

Sebagai informasi, pergelaran seni kontemporer yang mengusung tema Mantrajiva ini semestinya berlangsung hingga 31 Mei 2023 mendatang.

Direktur Artistik Artina-Sarinah, Heri Pemad menyatakan berkeberatan atas tindakan penutupan pameran tersebut. Ia menilai Direksi Sarinah telah melakukan penutupan secara sepihak.

Padahal, pada dua pameran terakhir yang berlangsung di lantai 6 Gedung Sarinah, disebut telah mengusung nama mereka dalam "Artina-Sarinah".

Baca juga: Main ke Pameran Matrajiva Artina Sarinah, Ini 4 Spot Foto Menariknya

"Saya tidak terima dengan cara mereka yang seperti ini. Sejatinya, Artina-Sarinah juga menjadi tanggung jawab Sarinah," kata Heri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/4/2023).

Di sisi lain, Heri tak menampik bahwa jajaran direksi Sarinah pernah berjanji akan membantu dan ikut menanggung biaya kegiatan dengan mencarikan sponsor.

"Sponsor memang didapatkan, tapi jumlah dukungan mereka (sponsor) tidak bisa menutup angka yang pengelola Sarinah tagihkan sebagai biaya sewa ruangan," ujar dia.

Berdasar hal itu, Heri merasa pihaknya telah diperas karena direksi Sarinah terkesan lepas tangan dari tanggung jawab atas nama Artina-Sarinah.

Baca juga: Jangan Lakukan 5 Hal Ini Saat Main ke Pameran Seni di Artina Sarinah

"Saya sedang melawan keputusan yang menyakitkan ini. Sungguh, saya merasa terhina, dan saya tidak terima, karena ternyata semudah itu direksi Sarinah memperlakukan Artina seperti kegiatan yang dikerjakan oleh tenant (penyewa) yang ngemplang," ujar dia.

Lebih lanjut, Heri menegaskan, keberadaan kegiatan seni kontemporer itu juga merupakan permintaan pihak manajemen Sarinah.

Ia mengeklaim, pihak Sarinah telah menghubunginya secara berkali-kali untuk dibuatkan pameran, yang awalnya disebut sebagai 'cultural zone'.

"Mereka juga menjanjikan bantuan untuk pembiayaan kegiatan seni rupa yang saya gagas bersama teman-teman. Tapi, yang terjadi sekarang adalah penutupan paksa," pungkas Heri.

Sementara itu, Kompas.com telah berupaya menghubungi Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati terkait penutupan pameran tersebut. Namun, hingga berita ini ditayangkan Fetty belum meresponsnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com