Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkutan Dalam Kota Disiagakan untuk Pemudik yang Tiba Dini Hari di Kampung Rambutan

Kompas.com - 29/04/2023, 19:41 WIB
M Chaerul Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Terminal Kampung Rambutan berkordinasi dengan beberapa operator angkutan dalam kota untuk menyediakan angkutan selama arus balik Lebaran.

Kepala Regu Terminal Bus Kampung Rambutan Mulyono mengatakan, hal itu sebagai upaya melayani para pemudik yang tiba pada dini hari di terminal yang dikelolanya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan operator Transjakarta, Jaklingko maupun angkutan dalam kota, supaya mengoperasikan armadanya lebih awal," kata Mulyono saat ditemui di kantornya, Sabtu (29/4/2023).

"Jadi, agar saudara-saudara kami yang tiba dini hari, bisa terlayani dan bisa sampai di tempat tujuan masing-masing," ujar dia.

Baca juga: Arus Balik H+6 Lebaran, Ada 3.336 Pemudik yang Tiba di Terminal Kampung Rambutan

Tak hanya itu, Mulyono mengatakan, operator Transjakarta bahkan sampai mengoperasikan bus selama 24 jam.

Namun, operator angkutan lainnya hanya bisa beroperasi lebih awal dari jadwal sebelum-sebelumnya.

"Sudah dilaksanakan antisipasinya, bahkan ada Transjakarta yang beroperasi 24 jam untuk angkutan dininya, tapi angkutan dalam kota juga sudah menyesuaikan terkait arus balik, dengan memberangkatkan lebih awal," ucap Mulyono.

Sebanyak 3.336 pemudik telah kembali ke DKI Jakarta melalui Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada hari keenam Lebaran, Sabtu (29/4/2023).

Ini berdasarkan data sementara arus balik pukul 14.00 WIB.

"Dari data sementara yang masuk, ada 168 bus dengan 3.336 penumpang," kata Mulyono saat ditemui di kantornya, Sabtu.

Baca juga: Cerita Porter Terminal Kampung Rambutan: Tenang meski Dijawab Ketus, Ikhlas Saat Dibayar Beras

Ribuan pemudik yang baru tiba itu didominasi dari Jawa Barat. Selebihnya, dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Mulyono mengatakan, kedatangan bus pada sore, malam, dan dini hari didominasi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Untuk di Terminal Kampung Rambutan ini secara umum memang Jawa Barat, di samping Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera," ujar dia.

Sementara itu, berdasarkan data keseluruhan penumpang yang tiba di Terminal Kampung Rambutan sejak hari pertama setelah Lebaran, Minggu (23/4/2023) hingga hari kelima setelah Lebaran, Jumat (28/4/2023), tercatat ada 38.075 pemudik yang kembali ke Jakarta

"Untuk data hari ini dari H+1 hingga H+5, tiba 2.067 kendaraan dengan penumpang 38.075 orang," kata dia.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, sejumlah bus yang mengangkut pemudik dari berbagai daerah mulai tiba pada sore hari.

Baca juga: Membekas di Ingatan Sardiman, Pernah Dibentak Penumpang Saat Tawarkan Jasa di Terminal Kampung Rambutan

Jumlahnya semakin meningkat saat menjelang petang. Bahkan, ada tiga hingga lima bus yang tiba dalam waktu bersamaan.

Kondisi itu membuat penumpang tumpah ruah ketika turun di Terminal Kampung Rambutan. Mereka kerepotan untuk mengambil barang bawaan yang berada di bus tersebut.

Kondektur tampak membantu menurunkan barang bawaan para penumpang. Kemudian, para porter juga menawarkan jasanya untuk membawa barang bawaan pemudik untuk menuju armada selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Megapolitan
Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com