Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Celurit, Lima dari 24 Pelajar yang Hendak Tawuran di Bekasi Terancam Dijerat UU Darurat

Kompas.com - 02/05/2023, 20:02 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Lima dari 24 orang pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jakarta Timur yang ditangkap karena hendak tawuran di wilayah Kota Baru, Kota Bekasi, terancam dijerat UU Darurat.

Pasalnya, lima orang pelajar tersebut kedapatan membawa senjata tajam, yakni celurit, saat aksi tawurannya gagal pada Selasa (2/5/2023).

"Yang kedapatan (memiliki celurit), kemungkinan dilanjutkan (diproses dengan UU Darurat)," ujar Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Hari Pertama Masuk Sekolah, 24 Pelajar SMK Diciduk Polisi Saat Hendak Tawuran di Bekasi

Untuk sementara, puluhan pelajar itu kini sedang dimintai keterangan oleh polisi. Orangtua dari puluhan pelajar itu juga sudah dipanggil Polres Bekasi Kota.

"24 orang pelajar itu hingga kini masih kami periksa. Semuanya masih di bawah umur 17 tahun," ujar Erna.

Sebanyak 24 orang pelajar SMK tersebut digelandang ke Mapolres Metro Bekasi Kota saat hendak tawuran pada hari pertama sekolah, Selasa.

Mereka ditangkap dalam perjalanan ke arah Kota Baru, Bekasi Barat.

Baca juga: Kronologi Investasi Bodong di Bekasi, Dimulai dari Iming-iming Keuntungan Besar

Erna mengatakan, para remaja itu digiring ke Mapolres Bekasi Kota usai aksi tawuran mereka digagalkan warga sekitar.

Saat ditangkap, puluhan remaja itu mengaku sudah janjian dengan lawannya untuk tawuran di Kota Bekasi.

"Janjiannya (dengan lawan) melalui media sosial, tapi pada saat diinterogasi, enggak ada lawannya," ujar Erna.

Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan beberapa senjata tajam berjenis celurit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com