DEPOK, KOMPAS.com - Banjir yang mengenangi beberapa ruas Jalan di Depok, menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Raya Margonda macet.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com pada Senin (8/5/2023) sore atau bertepatan pada jam pulang kerja, kemacetan arus lalu lintas mulai terjadi di pangkal Jalan Raya Margonda arah Citayam, tepatnya Flyover Universitas Indonesia.
Kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas di ruas jalan tersebut hanya mampu menempuh kecepatan kurang lebih 5 hingga 10 kilometer per jam.
Sebab, kendaraan yang terjebak kemacetan di jalan tersebut lebih banyak berhentinya ketimbang melintas.
Baca juga: Hujan Deras Guyur Depok, Ruas Jalan Margonda Raya Kebanjiran
Kondisi itu tentunya membuat sejumlah pengendara lain tak sabar ingin menerabas kemacetan tersebut. Alhasil, suara klakson kendaraan terdengar saling bersahutan.
Di sisi lain, kemacetan itu masih tetap terasa jika pengendara hendak menuju ke arah Sawangan, melalui akses Jalan Raya Arif Rahman Hakim.
Sebab, kemacetan itu terjadi sepanjang Jalan Raya Margonda hingga ke Jalan Raya Arif Rahman Hakim.
Sebelumnya diberitakan, ruas Jalan Raya Margonda, Depok terendam banjir setelah diguyur hujan deras, pada Senin (8/5/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, titik-titik banjir berada di dua ruas Jalan Raya Margonda arah Citayam dan sebaliknya.
Banjir yang kurang lebih setinggi 30 sentimeter itu berada di Ciplaz atau depan akses Terminal Depok.
Kemudian, ada juga titik banjir yang merendam Jalan Raya Margonda, tepatnya berada di dekat simpang medan 9 atau lampu merah Jalan Raya Juanda.
Di lokasi, nampak beberapa personel dari satuan tugas (Satgas) Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Depok yang tengah menangani titik-titik banjir tersebut.
Baca juga: Minim Petunjuk Kasus Penemuan Bayi di Warkop Depok, Polisi Cari Informasi di Tempat Persalinan
Ketua RT 001 RW 018 bernama Muslim mengatakan, penyebab banjir yang merendam ruas jalan tersebut karena drainase tidak berfungsi secara maksimal.
Sebab, air yang seharusnya mengalir dengan leluasa di drainase itu terhambat oleh sampah yang menyangkut pada kabel-kabel berada di bawahnya.
"Memang kan waktu pas pembangunan itu banyak kabel juga di bawah trotoar. Jadi, kami kalau mau membersihkan sampah itu susah keangkat karena ada kabel. itu kabelnya besar-besar," kata Muslim kepada wartawan di lokasi, Senin.
Oleh karena itu, kata Muslim, setiap hujan yang mengguyur, wilayah tersebut bakal banjir.
"Iya, setiap kali hujan sudah pasti banjir, ini bukan yang sekali. Makanya, kami setiap abis hujan pasti ke sini (mengecek)," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.