TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie membantah isu yang menyebut anak kecil menjadi penyebab kecelakaan bus peziarah Tangsel di objek wisata Guci, Tegal.
Beredar isu soal penyebab kecelakaan bus gara-gara seorang anak kecil yang tanpa pengawasan orangtua, duduk di kursi sopir dan memainkan rem tangan.
"Jadi penjelasan dari Kalpolres Tegal itu tidak ada anak kecil yang melepaskan rem tangan, ada anak kecil di situ tapi dipangku sama ibunya kok," ujar Benyamin Davnie saat ditemui di Serpong Utara, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Korban Kecelakaan Bus Tegal Tidak Lihat Ada Anak-anak Mainkan Rem Tangan
Benyamin mengatakan, Polres Tegal sampai saat ini masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan yang merenggut nyawa dua korban itu.
Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apakah ada kelalaian manusia atau masalah teknis kendaraan dalam kecelakaan tersebut.
"Ini yang masih dalam penyelidikan, yang pasti tidak ada anak kecil yang melepaskan rem itu," ucap Benyamin.
Oleh karena itu, Benyamin berujar, isu anak kecil yang memainkan rem tangan bus terbantahkan.
Sebab, lanjut Benyamin, anak kecil yang ada di dalam bus dalam pengawasan orangtuanya saat peristiwa kecelakaan terjadi.
Baca juga: Jasa Raharja Beri Santunan Rp 50 Juta untuk Keluarga Korban Meninggal Kecelakaan Bus di Tegal
"Iya, terbantahkan, tidak ada anak kecil yang melepaskan rem tangan. Anak itu masih di dekat orangtuanya," ujarnya.
Sebagai informasi, seratusan warga Tangsel berziarah ke Pekalongan dan Guci, Tegal, Jawa Tengah pada Sabtu (6/5/2023).
Mereka berangkat dari Serpong Utara, lalu hendak kembali ke Tangerang Selatan pada Minggu (7/5/2023).
Namun, salah satu bus yang tengah terparkir terperosok hingga terguling terjun ke sungai di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci pada Minggu pagi.
Berdasarkan informasi, ada 36 orang yang berada di dalam bus saat kecelakaan terjadi.
Dua di antaranya meninggal, 34 korban lainnya mengalami luka ringan sampai berat.
Baca juga: Update Kondisi Korban Kecelakaan Bus di Guci Tegal, Harus Jalani Operasi akibat Patah Tulang
Dua korban meninggal, yakni Maja dan Ibin, telah dimakamkan di TPU kawasan Serpong Utara.
Masih ada dua korban lain yang dirawat di RSUD dr Soeselo, Tegal.
Korban luka berat dan korban luka ringan dirawat di dua rumah sakit yang berbeda di Tangerang Selatan.
Korban luka sedang-berat dirawat di RSU Tangerang Selatan yang berada di Panulang.
Untuk korban luka ringan mendapatkan perawatan di RSUD Serpong Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.