JAKARTA, KOMPAS.com - Penggerebekan aksi penyalahgunaan narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, oleh jajaran Polres Metro Jakarta, Senin (8/5/2023), kembali terhambat oleh perlawanan warga setempat.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Utara Kompol Slamet Riyanto mengungkapkan, anggotanya dilempari oleh batu dan kayu oleh warga saat menyambangi Kampung Bahari Gang III, RT 008/RW 01.
Gubuk-gubuk di sekitar lokasi tersebut jadi sasaran penggerebekan karena polisi mendapat laporan terkait dugaan peredaran narkotika dan obat-obatan.
Baca juga: Penggerebekan di Kampung Bahari, Polisi Tangkap 1 Pengedar Narkoba dan 2 Pemakai
"(Tempat tersebut) diduga digunakan sebagai tempat untuk penyalahgunaan narkotika," ucap Slamet kepada Kompas.com, Senin (8/5/2023).
Karena perlawanan dari warga cukup sengit, Slamet lantas mengirimkan tambahan personel untuk melakukan inspeksi.
Dari inspeksi tersebut polisi mengamankan seorang pengedar berinisial RR, serta dua pemakai masing-masing berinisial PP dan AS.
Baca juga: Saat Penggerebekan Narkoba di Kampung Bahari Diwarnai Perlawanan Warga…
“Seorang pengedar RR kami amankan, untuk dua pemakai kami arahkan untuk rehab,” ungkapnya.
Dalam catatan Kompas.com, penyerangan oleh warga kepada polisi kerap terjadi saat penggerebekan di Kampung Bahari.
Akhir tahun 2022, warga juga menyerang jajaran Polres Metro Jakarta Utara dengan batu dan petasan saat hendak melakukan penggerebekan.
Penyerangan tersebut mengakibatkan seorang polisi mengalami luka ringan di bagian pelipisnya.
Baca juga: Anak Buah Teddy Minahasa Jual Sabu ke Kampung Bahari Lewat Polisi
"Dari anggota kami ada yang kena satu di pelipis, dari Polsek Tanjung Priok. Kemudian ada yang kena petasan, tapi hanya luka ringan saja," kata Slamet, Jumat (9/12/2022).
Sepekan sebelum kejadian tersebut, Rabu (30/11/2022), sedikitnya seratus petugas gabungan tak henti dilempari batu oleh warga saat menyisir Kampung Bahari.
Ketegangan terjadi saat petugas menyusuri setiap sudut kampung itu. Bunyi petasan terus terdengar ketika para petugas dari Polres Metro Jakarta Utara tiba di sana.
Menurut Kapolsek Tanjung Priok Kompol M Yamin, pelemparan batu dan ledakan petasan merupakan upaya perlawanan dari sebagian warga Kampung Bahari kepada polisi.
"Setiap penangkapan, kami selalu dapat perlawanan. Berarti kan itu bagian dari resistansi," ucap Yamin.