Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot 44 Mogok Kerja dan Demo di Stasiun Tebet, Protes Penambahan Armada Transjakarta

Kompas.com - 10/05/2023, 20:19 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan sopir angkot 44 trayek Stasiun Tebet-Karet melakukan aksi mogok kerja dan unjuk rasa di kawasan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2023).

Kapolsek Tebet Kompol Chitya Intania mengungkapkan, aksi demonstrasi itu dilakukan untuk memprotes penambahan armada Transjakarta di Stasiun Tebet yang dianggap merugikan para sopir angkot.

"Adanya aksi mogok sopir angkot dikarenakan adanya penambahan armada dua unit Transjakarta yang tidak sesuai dengan kesepakatan," ujar dia saat dikonfirmasi.

Baca juga: Diserobot Mobil, Jalur Transjakarta di Tomang Raya Tersendat

Chitya mengatakan, penghasilan para sopir angkot juga semakin berkurang imbas bertambahnya armada Transjakarta.

Padahal Transjakarta telah bersepakat dengan pihak sopir angkot 44 untuk tak menambah armada.

"Sudah ada kesepakatan selama satu bulan ini antara Transjakarta dengan para sopir angkot bahwa tidak ada penambahan armada. Kesepakatan ini sudah ada selama satu bulan terakhir," ungkap Chitya.

Adapun pihak Transjakarta diketahui menambah armada rute 6C dari enam kendaraan menjadi delapan kendaraan.

Oleh karena itu, pihak sopir angkot meminta pihak Transjakarta memberhentikan dua kendaraan anyar tersebut.

"Kami meminta bus Transjakarta (baru) ditarik kembali dan tidak beroperasi kembali di Stasiun Tebet karena sudah ada kesepakatan," tutur perwakilan sopir angkot 44, Agung Nugroho.

Baca juga: Diduga Sakit, Seorang Sopir Angkot di Bogor Tewas Tergeletak di Depan Mobilnya

Sementara itu, pihak Transjakarta langsung menyanggupi permintaan pihak sopir angkot usai mendengar aspirasinya hari ini.

Perwakilan Transjakarta, Pajrin, memastikan dua armada baru tidak akan beroperasi lagi di Stasiun Tebet.

"Dengan adanya persoalan ini pihak Transjakarta menarik kembali dua unit armada bus Transjakarta dan tidak mengoperasikan kembali dua unit tersebut," ungkap Pajrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com