JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anggota Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Selatan menjadi korban amukan pengemudi sopir taksi online berinisial KHS.
Lengan kanannya digigit oleh KHS saat berusaha menderek mobil Daihatsu Sigra berpelat nomor B 2179 SIC yang terparkir di Jalan Minangkabau, Tebet, Jakarta Selatan.
Anggota Dishub itu hendak merazia Daihatsu Sigra milik KHS karena terbukti melanggar aturan. Sebab, mobil KHS diparkir di lokasi yang bukan semestinya dan menutupi jalur sepeda.
Kepala Seksi Operasi Sudinhub Jakarta Emiral mengungkapkan, insiden kekerasan yang menimpa anggotanya terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa (9/5/2023).
Ketika anggota Sudinhub Jakarta Selatan menggelar razia di sepanjang Jalan Minangkabau, mereka menemukan mobil pelaku terparkir di jalur sepeda.
"Itu kan awalnya ada penertiban di Minangkabau, dia parkir itu di jalur sepeda. Katanya si pengemudi itu lagi makan, tapi kami tetap tertibkan," ungkap Emiral saat dikonfirmasi.
Baca juga: Anggota Dishub Jaksel Tak Laporkan Sopir Taksi Online yang Gigit Lengannya saat Razia Parkir Liar
Namun, KHS tidak kooperatif. Sesaat sebelum dirazia, KHS berusaha kabur supaya mobilnya tak diderek.
Emiral bercerita, pengemudi taksi online itu bahkan sampai berlari dari warung makan yang disinggahinya.
"Dia tiba-tiba berlari dari warung. Dia masuk ke mobil dan mencoba kabur. Tapi dia enggak bisa mundur karena terhalang oleh roda dua di belakangnya dan mobil derek sudah terparkir tepat di depan mobil tersebut," tutur Emiral.
Melihat KHS berusaha kabur, seorang anggota Dishub akhirnya menghampiri pelaku.
Emiral mengatakan, anggotanya menghampiri KHS supaya mesin mobil dimatikan dan berbicara baik-baik soal kesalahan yang telah dilakukan.
Namun, bukannya menyadari kesalahannya, KHS justru menggigit lengan sebelah kanan anggota Sudinhub.
"Anggota saya sebenarnya ingin ajak dia ngomong baik-baik, berbicara secara empat mata. Tapi dia enggak kooperatif, tiba-tiba menggigit lengan anggota saat ingin mematikan mesin mobil dari dalam," kata Emiral.
Emiral mengungkapkan, KHS saat itu dalam keadaan panik. KHS tidak bisa mengontrol emosinya sehingga tindakan kekerasan terjadi secara spontan.
"Mungkin dia emosi (karena mobilnya mau diderek). Rasa emosi tercampur dengan kepanikan intinya," ungkap Emiral.