Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Agen Pengoplos Elpiji Kebayoran Lama, Mengoplos di Kandang Ayam hingga Untung Rp 70.000 per Tabung

Kompas.com - 12/05/2023, 17:25 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan membongkar praktik pengoplosan elpiji yang dilakukan oleh seorang pria berinisial RS (46).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandhy Idrus mengungkap, pelaku telah beroperasi selama lima tahun di wilayah Kebayoran Lama.

"Modus operandi yang bersangkutan adalah mengoplos atau memindahkan isi tabung gas bersubsidi 3 kilogram ke tabung gas non-subsidi dengan ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram," ujar Irwandhy saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Waspada, Elpiji Oplosan Beredar di Jaksel, Bisa Picu Kebakaran Rumah

RS sedikitnya sudah melakukan praktik pengoplosan elpiji selama lima tahun. Ia berlindung di balik kegiatan usahanya sebagai agen elpiji sehingga tidak ada kecurigaan dari masyarakat yang bermukim di sekitar toko RS.

Perbuatan RS sulit terendus lantaran pelaku memiliki usaha jual-beli tabung gas. Alhasil aktivitas RS ketika menyuntikkan gas elpiji bersubsidi ke tabung gas non-subsidi menjadi samar.

"Kesehariannya dia membuka usaha tabung gas. Nah di sela-sela penjualan tabung gas itu dia melakukan pengoplosan demi menambah keuntungan," beber Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi.

Baca juga: 5 Tahun Jadi Pengoplos, Pria Ini Beberkan Cara Bedakan Gas Elpiji Asli dengan Oplosan

Dilakukan di kandang ayam

Irwandy mengungkapkan, untuk menyembunyikan aksinya, RS melakukan praktik pengoplosan elpiji di kandang ayam.

"Dia mengoplos gas di kandang ayam yang berada tak jauh dari tempat usahanya. Ukurannya tidak besar, hanya satu petak mungkin," kata dia.

RS ditangkap ketika sedang menyuntikkan tabung gas elpiji bersubsidi tiga kilogram. "Ada sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan karena saat itu pelaku sedang melakukan aksinya. Jadi operasi tangkap tangan," beber Irwandhy.

Baca juga: Agar Tak Ketahuan, Pelaku Oplos Elpiji Subsidi ke Tabung Gas Nonsubsidi di Kandang Ayam

Untung Rp 70.000 per tabung

Sementara itu, Kompol Henrikus Yossi mengatakan, keuntungan yang didapat pelaku dari hasil pengoplosan elpiji subsidi ke tabung elpiji non-subsidi bisa mencapai Rp 70.000 per tabung.

"Atas perbuatan itu pelaku bisa mendapatkan keuntungan antara Rp 60.000-70.000 per tabung," ujar Yossi dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (11/5/2023).

Adanya label dan segel gas yang terpasang rapi membuat para pelanggannya tak menaruh rasa curiga terhadap aksi curangnya.

Baca juga: Polisi Ciduk Agen Penjual Gas yang Oplos Elpiji di Kebayoran Lama

"Ada dua target yang menjadi sasaran pelaku. Pertama rumah tangga dan kedua adalah toko kelontong. Kedua sasaran itu dilabeli dengan harga yang berbeda oleh pelaku," tutur Yossi.

Untuk toko kelontong, tabung gas 12 kilogram dijual dengan harga Rp 165.000. Sedangkan untuk rumah tangga dijual dengan harga Rp 220.000.

Adapun untuk tabung 5,5 kilogram dijual dengan harga Rp 90.000 ke toko kelontong dan dijual ke rumah tangga dengan kisaran harga Rp 100.000.

Baca juga: Oplos Isi Tabung Elpiji 3 Kg ke Ukuran 12 Kg, 1 Orang di Cilincing Ditangkap Polisi

Ancaman penjara lima tahun

Atas aksinya, pelaku dijerat Undang-undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Minyak dan Gas Bumi atas perubahan Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja.

Ia juga bakal dijerat dengan Undang-undang Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 Huruf A, B, dan C tentang Perlindungan Konsumen, dengan hukuman penjara selama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2 miliar.

(Penulis: Dzaky Nurcahyo | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com