Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: 32 Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur untuk Rayakan Waisak

Kompas.com - 12/05/2023, 22:39 WIB
Kristianto Purnomo

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 32 biksu dari Thailand dan negara Asia lainnya melintas wilayah Bekasi dengan berjalan kaki untuk pergi merayakan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Pengamatan Kompas.com pada Jumat (12/5/2023) siang, mereka melintasi Jalan Teuku Umar, Telaga Asih, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi atau yang biasa dikenal dengan Jalan Raya Pantura.

Mereka berbalut jubah biksu, sepasang sandal dan kaus kaki. Puluhan biksu itu berasal dari negara-negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan satu biksu dari Indonesia.

Sejumlah biksu jalan kaki saat mengikuti perjalanan ritual keagamaan (thudong)  di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023). Sebanyak 32 biksu dari sejumlah negara tersebut jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur  dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak pada 4 Juni 2023.Antara Foto/Fakhri Hermansyah Sejumlah biksu jalan kaki saat mengikuti perjalanan ritual keagamaan (thudong) di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023). Sebanyak 32 biksu dari sejumlah negara tersebut jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak pada 4 Juni 2023.

Baca juga: Jalani Ritual Thudong, 32 Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur Jelang Waisak

Mereka berjalan pelan di sisi kiri jalan sambil membawa tas yang berisi pakaian jubah pengganti, makanan ringan, dan minuman.

Tak hanya itu, beberapa biksu juga membawa bendera ajaran Buddhisme, bendera Indonesia, dan bendera simbol umat Buddha.

Baju jubah biksu itu basah karena cucuran keringat akibat teriknya matahari di Bekasi.

Seorang biksu melintas di samping Klenteng Hok Lay Kiong saat perjalanan ritual keagamaan (thudong)  di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023). Sebanyak 32 biksu dari sejumlah negara tersebut jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur  dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak pada 4 Juni 2023.Antara Foto/Fakhri Hermansyah Seorang biksu melintas di samping Klenteng Hok Lay Kiong saat perjalanan ritual keagamaan (thudong) di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023). Sebanyak 32 biksu dari sejumlah negara tersebut jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak pada 4 Juni 2023.

Pemandangan puluhan biksu yang berjalan kaki itu menarik perhatian warga yang tinggal di sepanjang Jalur Pantura.

Sejumlah warga mengabadikan momen perjalanan puluhan biksu dengan gawainya masing-masing.

Biksu-biksu itu melempar senyum dan sesekali memberi gestur salam kepada warga yang melihat perjalanan mereka.

Perjalanan untuk merayakan Hari Raya Waisak

Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Kota Bekasi Ronny Hermawan mengatakan, 32 orang biksu itu nantinya akan berjalan hingga ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah untuk merayakan Hari Suci Waisak.

"32 biksu atau bhante berjalan kaki dari Thailand, kemudian ke Malaysia, Singapura, dan ke Indonesia. Finishnya tanggal 4 Juni nanti saat Perayaan Waisak di Candi Borobudur," ucap Ronny di Kelenteng Hok Lay Kiong, Jumat pagi.

Ronny mengungkapkan, tujuan puluhan biksu berjalan kaki puluhan ribu kilometer adalah untuk perjalanan religi.

Umat Buddha (kiri) memberikan persembahan makanan kepada biksu yang mengikuti  perjalanan ritual keagamaan (thudong)  di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023). Sebanyak 32 biksu dari sejumlah negara tersebut jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur  dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak pada 4 Juni 2023.Antara Foto/Fakhri Hermansyah Umat Buddha (kiri) memberikan persembahan makanan kepada biksu yang mengikuti perjalanan ritual keagamaan (thudong) di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023). Sebanyak 32 biksu dari sejumlah negara tersebut jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak pada 4 Juni 2023.

Mereka berjalan dari satu titik ke titik yang lain untuk membangun rasa persaudaraan dan perdamaian umat manusia di dunia.

"Di Kota Bekasi misalnya, mereka bermalam di salah satu pondok meditasi, lalu jam 05.00 WIB langsung ke Wihara Buddha Dharma umtuk makan dan menyapa umat-umat Buddha," kata Ronny.

"Selesai makan pagi ini, lanjut ke Cikarang dengan berjalan kaki, terus istirahat, lanjut lagi, terus bermalam lagi di Karawang," tutur dia lagi.

(Penulis Joy Andre | Editor Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com