JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Fikar (29), tampak sibuk di balik mesin kopi di salah satu kedai miliknya, Kose, di kawasan Patal Senayan, Tanah Abang, Jakarta Selatan.
Pada Kamis (12/5/2023) sore, warga Cilandak, Jakarta Selatan itu tengah menyajikan secangkir kopi untuk pelanggan yang berada di luar kedai miliknya.
"Halo, silakan kak," kata Fikar menyapa orang yang datang ke kedai kopinya itu.
Fikar selalu ramah kepada pelanggannya untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Sikap ini telah diterapkan saat ia sejak awal berjualan kopi.
Baca juga: Resep Es Kopi Susu Ala Cafe, Cuma 4 Bahan
Ia bercerita awal mula berjualan kopi pada 2016 lalu. Saat itu Fikar merintis bisnis bersama temannya menggunakan gerobak sederhana.
Namun, itu hanya bertahan sekitar empat bulan karena adanya persoalan. Peralatan kopi hingga gerobak untuk berdagang ditarik oleh rekannya.
"Gerobak semua dibawa karena memang saya modal nol rupiah. Semua itu dari dia, teman saya ini. Begini, orang yang kasih modal, yang ngejalanin saya," ucap Fikar.
Namun, Fikar tidak patah arang. Ia kemudian berjualan kopi racikkannya secara eceran menggunakan botol.
Seiring berjalan waktu, Fikar kemudian kembali mendapat investor untuk mengembangkan usahanya itu.
Baca juga: 6 Manfaat Minum Kopi Pagi bagi Kesehatan
"Pas sudah di gerobak temen saya yang investor ini namanya Pak Bayu. Dia punya teman-teman pada mau bikin coffee shop juga, gitu. Akhirnya buka jalur investasi tebar saham. Itu tahun 2017," ucap Fikar.
Dari situ, Fikar memulai kembali. Ia memberi nama Kose yang memiliki kepanjangan Kopi Sentosa dengan harapan dapan sentosakan pegawai yang bekerja padanya.
Tempat pertama kedai yang dibuat berada di salah satu perkantoran di Cilandak, Jakarta Selatan.
Usaha Fikar kian berkembang sampai memiliki tiga tempat lain yang berada di Abdul Majid, Cilandak, lalu di Patal Senayan.
Baca juga: Demi Dengar Curhatan Warga, Polisi di Depok Modifikasi Motornya Jadi Kopi Starling Gratis
"Kemudian pandemi, mungkin manajemen saya masih baru, angin kencang. Lalu berantakan. Tiga tempat lainnya tutup, tinggal di Abdul Majid dan Patal Senayan," ucap Fikar.
Kini, Fikar melayani setiap pelanggan datang ke kedai yang berada di Patal Senayan. Ia tidak ingin menyia-nyiakan satu cabang kedai yang dimilikinya ini setelah tiga lainnya tutup.
Kopi yang diandalkan itu yakni kopi kentelan. Kopi ini disebut banyak disukai pelanggan setiap kali datang ke kedai miliknya.
"Ada juga menu lain. Untuk menu di tempat saya mulai Rp 15.000 sampai Rp 30.000," ucap Fikar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.