JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan tak menampik sumur resapan di wilayahnya itu tidak efektif mengatasi banjir.
Sumur resapan dinilai tidak efektif karena kedalamannya yang hanya tiga meter sehingga tak dapat menampung air dengan volume yang banyak.
"Ya awal kan memang kedalaman cuma tiga meter. Kalau tiga meter itu penyerapannya kurang. Karena tidak sampai tanah dan pasir," ujar Kasudin SDA Jakarta Selatan, Santo saat dihubungi, Senin (15/5/2023).
Baca juga: 200 Drainase Vertikal di Jaksel, Fungsinya Dinilai Lebih Efektif dibanding Sumur Resapan
Santo mengatakan, tingkat efektivitas sumur resapan berbeda dengan drainase vertikal yang tengah dibuat di beberapa titik di wilayah Jakarta Selatan.
Drainase vertikal yang bakal dibuat 20 titik setiap kecamatan itu karena memiliki lubang yang cukup dalam.
"Kalau (kedalaman sampai) terkena pasir itu penyerapannya bagus dan sudah kami uji coba waktu di Jalan DI Pandjaitan sama wakil ketua dewan dan komisi D berikut anggotanya," kata Santo.
"Waktu itu kami coba dengan pemadam dengan 10.000 liter itu memakan waktu cuma tujuh menit itu sudah kering," kata Santo.
Santo sebelumnya mengatakan, drainase vertikal ini memiliki kedalaman yakni sekitar 20 hingga 25 meter per unit.
Baca juga: 200 Sumur Resapan Model Baru Dibuat di Jaksel Buat Antisipasi Banjir
Pengerjaan diawali dengan penggalian tanah sampai kedalaman tiga meter.
"Lalu dipasangi buis beton berdiameter satu meter. Tahap selanjutnya adalah tanah dibor sedalam sekitar 20 meter dengan menanam pipa sebesar 4 inci," ucap Santo.
"Drainase vertikal model baru ini dilakukan supaya penanganan banjir dan genangan bisa lebih maksimal,” sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.