Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bermain" Halang Rintang di Trotoar Jalan Asia Afrika, Hadapi Lubang Menganga dan Semak Mengganggu

Kompas.com - 20/05/2023, 11:41 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyusuri trotoar di Jalan Asia-Afrika, tepatnya yang berada sederet dengan Mal Senayan City, seperti bermain halang rintang. 

Ketika berjalan dari Mal Senayan City ke arah Patal Senayan pada Jumat (19/5/2023), Kompas.com mendapati lebih kurang tiga kerusakan pada badan trotoar. 

Beberapa batu konblok pada badan trotoar hilang entah ke mana. Batu konblok hilang adalah yang berbatasan langsung dengan deretan pohon bambu.

Ada pula bagian tengah trotoar yang mengalami kerusakan serupa. Akibatnya, ada lubang yang menganga di tengah trotoar. 

Baca juga: Sulitnya Jalan Kaki di Trotoar Jalan Asia Afrika, Terganggu Pohon Bambu hingga Ojol

Lubang itu menjadi titik rawan bagi pejalan kaki yang melintas. Masyarakat bisa tersandung, terjatuh, dan terluka. 

Itu baru rintangan pertama. Rintangan selanjutnya ada pada kontur trotoar yang tidak rata. Ada badan trotoar yang tinggi di satu sisi, tetapi di sisi lainnya lebih rendah.

Saat Kompas.com melintasi trotoar yang tidak rata itu, pijakan kaki menjadi tidak ajek. 

Penampakan trotoar di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, dipenuhi dengan dedaunan pohon bambu yang menjuntai pada Jumat (19/5/2023). KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Penampakan trotoar di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, dipenuhi dengan dedaunan pohon bambu yang menjuntai pada Jumat (19/5/2023).

 

Baca juga: Tersiksa Saat Menapaki Anak Tangga Stasiun Cakung...

Kondisi trotoar semakin memprihatinkan dan seperti tidak terurus karena banyaknya tanaman liar yang tumbuh di badan trotoar. Akibatnya, trotoar selebar sekitar 1,5 meter itu terasa sempit.

Ditambah dengan pohon bambu yang tumbuh tidak beraturan, membuat pejalan kaki semakin tidak nyaman.

Selain harus menghindari lubang, pejalan kaki harus memiringkan tubuhnya supaya tidak terkena daun pohon bambu yang menjuntai.

Kulit cukup perih apabila "tersayat" daun di pohon bambu yang belum dipangkas itu.

Lebih parahnya lagi, tak semua orang bisa menghindari dedaunan yang berjuntai. Sebab, dedaunan hanya bisa dihindari ketika tak ada pejalan kaki yang menyusuri trotoar dari arah sebaliknya.

Baca juga: Setiap Hari Lansia Kesulitan Naik Tangga Stasiun Cakung, Ini Terlalu Curam...

Jika berpapasan dengan pejalan kaki lain dari arah sebaliknya, salah satu harus mengalah dan menggunakan tangannya untuk menyibak rimbun dedaunan.

Sungguh merepotkan....

Tidak berhenti sampai di sana, pengemudi ojek online yang nongkrong di badan trotoar juga mengganggu aktivitas pejalan kaki.

Beberapa orang bahkan segan untuk menggunakan trotoar lantaran lahan yang ada dipenuhi oleh pengemudi ojek online (ojol) dan pekerja sekitar.

Akhirnya dengan risiko terserempet kendaraan, para pejalan kaki memilih mengalah dengan berjalan di badan Jalan Asia Afrika.

Sementara trotoar digunakan oleh mereka yang asyik nongkrong sambil merokok dan bersenda gurau. 

Dengan kondisi ini, trotoar yang ramah bagi warga pun masih jauh panggang dari api. Membuat benak bertanya-tanya, kapan Jakarta yang ramah pejalan kaki bisa terwujud?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com