JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi D (19) usai dianiaya Mario Dandy Satrio (20) pada Februari lalu di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, semakin hari mulai membaik.
D mulai rutin ke sekolah sejak diperbolehkan pulang oleh tim dokter Rumah Sakit Mayapada Kuningan. D diketahui mulai kembali ke sekolah sejak Rabu (3/5/2023) lalu.
Tim kuasa hukum menyebut, aktivitas sang klien ke sekolah diperlukan untuk membantu meningkatkan psikis dan kognitifnya, terutama yang berhubungan dengan tingkat emosi dan daya ingat.
Baca juga: Kecewa dengan Lambatnya Penegakan Hukum, Keluarga D: Mario Dandy Dibebaskan Sajalah...
Dalam beberapa hal, ingatan D memang tidak utuh. Ada memori yang belum pulih. Selain itu, D acap menemui kesulitan untuk membedakan antara sesuatu yang nyata dan imajinasi.
Lingkungan sekolah yang natural diharapkan dapat memulihkan memori ingatannya secara perlahan.
Alto mengungkap D sebenarnya tidak setiap hari ke sekolah. Sebab, ia harus berbagi waktu dengan perawatan pasca koma yang masih dijalani hingga saat ini.
Menurut dia, D setidaknya berkunjung sebanyak satu kali dalam sepekan untuk bertemu rekan-rekannya di sekolah.
"Karena dia kan harus terapi juga, terlebih terapinya setiap hari. Ada juga satu atau dua minggu sekali dia kontrol ke dokter spesialis sarafnya. Jadi kami tidak ingin memforsir," ucap Alto, Selasa (23/5/2023).
Menurut dia, D kembali ke sekolah berdasarkan instruksi dari tim dokter yang merawatnya, yaitu dr. Yeremia Tatang.
Pada hari pertama, kuasa hukum D, Mellisa Anggraini menyebut, respons D cukup baik setelah menjalani aktivitas lebih dari tujuh jam di sekolah.
Baca juga: Jaksa Belum Selesai Teliti Berkas Perkara Mario Dandy dan Shane Lukas
Menurut Mellisa, D tampak senang karena bisa kembali ke tempat dia mengenyam pendidikan sebelum dinyatakan koma. D berangkat ke sekolah mulai pukul 07.00-14.30 WIB.
"Alhamdulillah teman-teman dan guru semua support D. Mereka memahami kegiatan D adalah bagian terapi dari assesment kognitif dan psikisnya," tutur Mellisa (4/5/2023).
Hampir tiga pekan berselang, paman D, Alto Luger berujar ada perkembangan positif yang timbul berkat rutinitas itu. Sang keponakan disebut mulai mengingat banyak hal secara perlahan.
"Kami bukan ahlinya dalam menilai progres kesembuhan D, tetapi aktivitasnya di sekolah memang membuat kondisinya kian membaik, ada progres yang terlihat," ucap Alto.
Kendati demikian, Alto belum berani menyimpulkan kondisi D secara medis. Menurut dia, keluarga masih menunggu perkembangan D secara medis dari dokter yang merawatnya.
Baca juga: Mario Dandy Hanya Diam Saat Ditanya soal Dugaan Dia Cabuli AG