Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Sebut 59 Bangunan Liar Digusur demi Proyek Sodetan Ciliwung

Kompas.com - 23/05/2023, 13:18 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan, ada 59 bangunan liar yang digusur demi proyek pembangunan Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur.

Bangunan liar berjenis semipermanen itu terletak di jalur keluarnya air (outlet) Sodetan Ciliwung, daerah Kebon Nanas, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara.

"Ada 59 (bangunan digusur). Kurang dari 4.000 meter persegi (lahan yang dibebaskan)," ujar Heru dalam wawancara khusus dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Simak wawancara khusus dengan Heru Budi selengkapnya dalam video berikut ini:


Heru mengatakan, penghuni bangunan liar yang punya KTP DKI Jakarta direlokasi ke rumah susun. Sementara itu, warga yang tidak punya KTP DKI difasilitasi untuk pulang ke kampung halamannya.

Heru melanjutkan, proses pembebasan lahan adalah penyebab proyek tersebut mangkrak selama enam tahun.

"Karena memang pertama di sini ada hunian (liar). Lalu kedua, ada bagian yang area SIPPT (surat izin penunjukan penggunaan tanah) Trisakti. Tapi, Trisakti sudah mau menyerahkan kewajibannya. Wali Kota yang membantu menyelesaikan," kata Heru.

Baca juga: Heru Budi: Sodetan Ciliwung untuk Kepentingan Warga Jakarta, Masak Kalah oleh Sekelompok Orang

Setelah pembebasan lahan, rupanya ada warga yang mengadu ke Kantor Staf Presiden (KSP). Warga mengaku sebagai pemilik sah lahan yang dibebaskan itu.

Heru tidak ambil pusing atas aduan itu. Ia tetap berpegang teguh pada aturan yang berlaku dan rencana proyek yang mestinya sudah rampung bertahun-tahun lalu.

Ia pun berjanji akan berkomunikasi dengan Kepala Staf Presiden Moeldoko soal aduan tersebut.

"Saya mau ngomong sama Pak Moeldoko. Biar kami tertibkan," kata Heru.

Baca juga: Senyum Heru Budi Saat Disinggung soal Pujian Jokowi Terkait Sodetan Ciliwung

Sebagai informasi, Sodetan Ciliwung merupakan langkah pemerintah untuk mengurangi luas wilayah yang terendam banjir di DKI Jakarta.

Sodetan berfungsi mengatur debit air. Dengan adanya sodetan ini, air dari Ciliwung akan dialirkan sebagian ke Kanal Banjir Timur (KBT) saat debit air tinggi, sehingga tidak meluap ke permukiman.

Proyek ini awalnya ditargetkan rampung April 2023. Namun, hingga kini pembangunan masih berlanjut.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, Sodetan Ciliwung ditargetkan beroperasi Juni 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com