JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pejalan kaki mengeluhkan kondisi trotoar yang ada di salah satu sisi Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat.
Trotoar yang sejajar dengan pusat perbelanjaan Senayan City itu bersisian dengan pohon bambu yang tumbuh tak beraturan dan semak belukar yang menutupi sebagian badan trotoar.
Seorang pejalan kaki bernama Muhammad Kelvin (24) mengaku cukup waswas ketika menyusuri trotoar ini.
Baca juga: Bermain Halang Rintang di Trotoar Jalan Asia Afrika, Hadapi Lubang Menganga dan Semak Mengganggu
Banyaknya semak-semak dan dedaunan pohon bambu yang berguguran di pinggir trotoar menjadi alasan utamanya.
"Sepanjang jalan ini terdapat dedaunan dari pohon bambu yang berguguran, tetapi hanya didiamkan dan akhirnya menumpuk di bawah pohon bambu. Saya lama-lama jadi ngeri kalau lewat, takutnya ada hewan berbahaya, misalnya ular," ujar Kelvin kepada Kompas.com, Selasa (23/5/2023).
Tidak hanya takut terhadap kehadiran hewan melata, Kelvin mengungkapkan kondisi trotoar yang berlubang turut mengganggunya ketika berjalan.
Menurut dia, kondisi konblok yang sudah hilang di beberapa titik akan membahayakan pejalan kaki, terutama pada saat malam hari.
"Kalau siang, lubang di trotoar ini kan terlihat, jadi masih bisa dihindari. Kalau malam hari pasti sulit, apalagi pencahayaan terhalang rimbunnya pohon bambu. Pejalan kaki bisa tersandung nanti," tutur dia.
Baca juga: Sulitnya Jalan Kaki di Trotoar Jalan Asia Afrika, Terganggu Pohon Bambu hingga Ojol
Hal senada juga diungkapkan oleh Rafif Satrio (27). Ia menilai rimbunnya pohon bambu di sepanjang trotoar harus dipangkas supaya tak mengganggu.
Dengan demikian, trotoar akan terlihat lebih terang dan pejalan kaki yang lewat tak perlu memiringkan tubuhnya saat berpapasan.
"Kalau berjalan dari arah Senayan City menuju Patal Senayan, tubuh pejalan kaki otomatis berada tepat di sebelah pohon bambu. Kalau ada orang lain yang lewat dari arah sebaliknya, mau enggak mau harus memiringkan badan atau menyingkirkan daunnya. Jadi lebih baik dipangkas," beber dia.
Di lain sisi, pemangkasan pohon bambu disinyalir akan mengurangi ojek online (ojol) yang kerap nongkrong di badan trotoar.
Baca juga: Trotoar Jakarta Tak Ramah Pejalan Kaki, Warga: “Seperti Berjalan di Pinggir Jurang”
Rafif menilai, para pengemudi ojol banyak yang nongkrong di badan trotoar karena rimbunnya pohon bambu membuat suasana menjadi teduh.
"Ojol atau pekerja sekitar yang nongkrong juga menghalangi lalu-lalang pejalan kaki. Kalau bisa, pohonnya dipangkas saja, supaya tidak terlalu teduh dan nggak banyak orang nongkrong," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.