Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tahun Berlalu, Sang Ayah Masih Tunggu Ucok Pulang ke Rumah...

Kompas.com - 25/05/2023, 10:22 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Hilang sejak 1998, keberadaan Ucok Munandar Siahaan belum diketahui hingga kini. 

Keluarganya tak pernah tahu apa yang terjadi pada Ucok usai ia diduga dihilangkan paksa 25 tahun silam, di ujung rezim kekuasaan Presiden Soeharto.

Ayah Ucok, Paian Siahaan, hingga kini masih menanti kepastian soal nasib anaknya.

Ia masih berharap suatu saat Ucok datang dan mengetuk pintu rumah.

"Ada rasa sedih, tapi tetap berharap status Ucok harus jelas. Selama dia tidak dipastikan statusnya, orangtua masih berharap Ucok kembali," terang Paian saat ditemui di rumahnya di kawasan Beji, Depok, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Hingga Akhir Hayatnya Ibunda Ucok Siahaan Dirundung Sedih Setiap Lihat Barang-barang Anaknya...

Meski masih dirundung seribu pertanyaan soal puteranya, namun Paian enggan terlarut dalam kesedihan itu.

Ia tetap berusaha menjalani hari-hari seperti biasa sambil tetap berharap suatu saat Ucok akan pulang ke rumah. 

Namun, beda halnya dengan mendiang istrinya yang baru meninggal beberapa waktu lalu.

Semasa hidupnya, ibu Ucok kerap dirundung perasaan sedih.

Ia tidak kuat saat melihat barang-barang anaknya. Sejumlah barang itu masih yang masih tersimpan rapih di kamar Ucok.

"Gitar masih disimpan, di atas lemari. Baju-bajunya juga di dalam lemari, ada juga buku-buku kuliah. Pokoknya barang yang enggak dibawa waktu ngekos," kata Paian.

"Barang-barang Ucok saya sembunyikan karena istri masih suka nangis. Masih sedih sampai akhir hayatnya," imbuh dia.

Baca juga: Keluarga Aktivis 98 Ucok Siahaan Pernah Diteror, Diikuti dan Ditelepon Orang Asing

Paian tidak menampik, ia sendiri masih merasa sedih melihat barang-barang anaknya.

Namun, ia kembali menegaskan, selama status anaknya masih belum jelas, Paian harus tetap bersemangat menjalani hari-harinya.

Detik-detik Ucok menghilang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com