Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peron 3 dan 4 Stasiun Serpong Terlalu Sempit, Simpan Potensi Bahaya Penumpang Jatuh ke Rel Kereta

Kompas.com - 26/05/2023, 13:31 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sempitnya peron jalur 3 dan 4 Stasiun Serpong membuat penumpang KRL yang turun di kaki gedung stasiun kerap kesulitan mengakses jalan keluar maupun menyeberang dari peron 1 ke 2.

Pada Jumat (26/5/2023), Kompas.com menjajal berjalan di peron sempit tersebut. Ukuran peron tidak lebih besar dari ukuran kaki orang dewasa.

Saat melewatinya, tubuh harus diposisikan miring sembari berpegangan besi tangga. Salah melangkah sedikit, penumpang bisa terjatuh ke rel kereta.

Penumpang yang melewati peron tersebut juga harus melambatkan langkah dan menunggu giliran karena tidak bisa dilewati dua orang sekaligus.

Baca juga: Plafon di Stasiun Serpong Ambrol Dua Kali dalam Sepekan, Ini Penjelasan PT KAI

"Bahaya sih kalau menurut saya ya, apalagi kalau jam rush hour (jam sibuk). Peronnya kecil banget. Tadi saya lewat kan pelan-pelan takut jatuh," kata seorang penumpang bernama Windi (30).

Kecilnya ukuran peron tidak sebanding dengan bangunan tangga yang memiliki lebar hampir dua meter.

Kondisi jalur 3 dan 4 Stasiun Serpong, Jumat (26/5/2023), ukurannya yang sempit membuat penumpang kesulitan saat hendak keluar dari stasiun atau menyebrang antar peron. Ukuran peron tidak lebih besar dari ukuran kaki orang dewasa.KOMPAS.com/FIRDA JANATI Kondisi jalur 3 dan 4 Stasiun Serpong, Jumat (26/5/2023), ukurannya yang sempit membuat penumpang kesulitan saat hendak keluar dari stasiun atau menyebrang antar peron. Ukuran peron tidak lebih besar dari ukuran kaki orang dewasa.

Alhasil, hanya tersisa sedikit peron yang bisa dilewati penumpang. Tidak ada pilihan selain melewati peron tersebut.

Tak cukup sampai di celah peron yang kecil, penumpang juga harus melewati 39 anak tangga apabila ingin keluar atau menyeberang ke peron 1 dan 2.

Baca juga: Kronologi Penumpang Jatuh ke Celah Peron di Stasiun Sudirman, Mulanya Hendak Naik KRL

"Saya mau keluar ini, harus naik tangga dulu ke atas. Pintu tap (kartu) keluar kan di atas. Sayang banget enggak ada lift atau setidaknya eskalator untuk yang muda juga bisa pakai," kata Windi.

Tangga berjalan atau eskalator maupun lift memang tidak tersedia. Stasiun Serpong juga hanya memiliki satu akses pintu masuk dan pintu keluar.

Untuk penumpang prioritas yakni ibu hamil, lansia, penyandang disabitas dan ibu membawa anak, melewati jalur bawah yang dijaga petugas.

Namun, tidak semua penumpang prioritas mengetahui ada jalur khusus. Sebab, jalur itu tidak terlihat dari pintu masuk yang berada di atas.

Ada satu keluarga yang membawa dua anak tetap neik tangga. Mereka mengaku ingin bepergian bersama ke Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com