JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalahan krisis air bersih yang terjadi di Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara, belum selesai. Hingga kini, penghuni rusun masih mengeluh kekeringan.
"Dari sebelum bulan puasa (mengalami krisis air bersih). Sampai saat ini juga masih terjadi," ujar salah satu penghuni Rusun Marunda, Rahmat, saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (29/5/2023).
Rahmat mengatakan, krisis air bersih terjadi di lima tower Rusun Marunda. Setiap tower memiliki lima lantai.
Baca juga: Cerita Penghuni Rusun Marunda Alami Krisis Air Bersih, Terpaksa Tahan BAB dan Mandi di Tempat Kerja
Terdapat 20 unit hunian di setiap lantai tower. Dengan demikian, terdapat 100 unit hunian di setiap tower Rusun Marunda.
"Kalau saya di Tower B. Lokasi paling belakang. Itu (mengakibatkan) debit air sangat kecil," kata Rahmat.
Untuk mengatasi masalah debit air yang kecil, ketua RW setempat berinisiatif membeli genset sebagai pembangkit listrik mesin pompa pendorong air dari bak penampungan milik PAM Jaya agar dapat mengalir ke setiap tower yang kekeringan.
"Kalau tidak bantu disedot, kecil airnya. Jadi kita bisa dialiri itu juga tidak tentu, tergantung debit air (yang ada di bak penampungan). Kalau debit air mencukupi, segera dialiri mengarah ke tower kita. Segera dialiri," ucap Rahmat.
Penghuni Rusun Marunda lainnya, Herymias (39) menyebut warga Blok B11, RT 011 RW 011 Kelurahan Marunda tidak bisa mengakses air bersih sejak Februari 2023.
"Iya, air bersih mati di rusun kami. Sudah ada delapan hari sampai sekarang," kata Herymias dikutip dari Tribun Jakarta, Senin (13/2/2023) malam.
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin sebelumnya mengatakan, PAM Jaya berencana membangun reservoir atau bak penampungan air komunal di sekitar Rusun Marunda di Jakarta Utara.
"Sementara sampai pembangunan Reservoir komunal di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran)," ujar Arief saat dikonfirmasi, Rabu (15/2/2023).
PAM Jaya telah mengirimkan mobil tangki sebagai solusi jangka pendek terkait keluhan masyarakat yang sulit mendapatkan air bersih.
Upaya tersebut dilakukan sementara sampai nanti dibuat bak penampung air bersih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.