Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantahan Anggota Dewan Saat Dituding Provokasi Pemilik Ruko yang Caplok Bahu Jalan di Pluit: Hanya Serap Aspirasi

Kompas.com - 29/05/2023, 14:34 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Gani Suwondo, dan anggota DPR RI, Darmadi Durianto, ke ruko yang mencaplok bahu jalan dan saluran air di Pluit pada Kamis (25/5/2023) dipertanyakan.

Kedatangan mereka ke lokasi yang dibongkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan petugas lainnya menambah panjang polemik yang tengah bergulir. Ketua RT 001/03 Riang Prasetya menuding, Gani dan Darmadi datang untuk memprovokasi pemilik ruko.

Pasalnya, anggota dewan itu tak ada komunikasi dengan Riang terkait kedatangan tersebut. ia berharap, mereka tak memolitisasi permasalahan bangunan ruko yang melanggar aturan penyelenggaraan penataan ruang tersebut.

Baca juga: Geramnya Riang saat 2 Anggota Dewan Mendadak Temui Pemilik Ruko Pencaplok Jalan di Pluit...

"Harus diketahui bahwa permasalahan ini sudah ranah pemerintah, jadi jangan ada pihak-pihak yang membuat kisruh dan berpotensi untuk dipolitisasi," ucap Riang, Sabtu (27/5/2023).

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara telah membongkar area ruko di RT 011 RW 03, Jalan Niaga, Blok Z4 Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (24/5/2023). P

Begitu eksekusi pembongkaran dimulai, penyewa dan karyawan ruko ramai-ramai menggeruduk kantor Riang Prasetya. Mereka menolak pembongkaran ruko yang caplok bahu jalan dan saluran air sejak 2019.

Baca juga: Pembelaan Gani Suwondo soal Kunjungan ke Ruko di Pluit: Serap Aspirasi dan Tak Lindungi Pemilik Ruko

Serap aspirasi

Gani Suwondo mengakui menemui para pemilik ruko yang mencaplok bahu jalan dan saluran air di di RT 011 RW 003, Jalan Niaga, Blok Z4, Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Gani mengatakan, kedatangannya sebagai respons atas aduan pemilik ruko terkait pembongkaran paksa bangunan ruko.

"Saya hadir atas pengaduan atau permintaan masyarakat sana, PKL (pedagang kaki lima) sana, juga ada pemilik ruko ingin minta kami turun melihat, meninjau lokasi. Makanya saya turun," kata Gani, Sabtu (27/5/2023).

Menurut dia, kehadiran Darmadi Durianto di lokasi pembongkaran paksa itu juga merupakan permintaan masyarakat. Darmadi yang merupakan kolega separtainya itu, kata Gani, hanya ingin menyerap keluhan dari masyarakat setempat.

Sebab, Darmadi juga berasal dari daerah pemilihan 3 DKI Jakarta, yang mencakup Jakarta Utara.

Baca juga: Anggota Dewan Temui Pemilik Ruko Pencaplok Bahu Jalan, Ketua RT Riang: Jangan Main Politik

Mengaku perjuangkan nasib UMKM

Darmadi mengatakan, kehadirannya di lokasi merupakan salah bentuk perhatian DPR RI dalam memperjuangkan nasib para rakyat, termasuk para pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM).

"Kami diminta untuk datang dan sebagai wakil rakyat. Kami tentu harus menyerap aspirasi rakyat. Apalagi mitra saya di DPR adalah Kementerian Koperasi dan UMKM," ucap Darmadi, dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (27/5/2023).

Darmadi juga tak menampik jika kehadirannya untuk menyerap aspirasi warga bakal berimplikasi ke ranah politik. Apalagi, kata dia, pemilihan umum sudah di depan mata.

"Pasti nada nada sumbang sarat kepentingan politik jadi konsekuensi artinya niat tulus sekalipun jika dicap bernuansa politis tentu konotasinya pun akan negatif," ucap Darmadi.

Baca juga: Ketua RT Riang Tegaskan Polemik Ruko di Pluit soal Pelanggaran, Anggota Dewan Jangan Plesetkan ke UMKM

Darmadi meminta pemilik ruko harus taat hukum dan menerima konsekuensinya. Di sisi lain, ia meminta Pemprov DKI memperhatikan nasib pelaku umkm yang kami lihat cukup banyak di sana.

"Sekali lagi saya dan pak Gani dalam kapasitas sebagai wakil rakyat yang harus memiliki kepekaan terhadap kondisi warganya," kata Darmadi.

(Penulis : M Chaerul Halim, Muhammad Zulfikar (Tribunnews.com) | Editor : Bagus Santosa, Johnson Simanjuntak (Tribunnews.com))

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com