Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNA Diduga Hipnotis Pemilik Warung di Sawah Besar, Ambil Rp 5 Juta di Depan Mata Korban

Kompas.com - 04/06/2023, 19:12 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilik warung makanan ringan di Jalan D, Karang Anyar Raya, Sawah Besar, diduga dihipnotis oleh seorang warga negara asing (WNA). 

Kepala Polsek Sawah Besar AKP Dhanar Dhono Vernandhie menjelaskan, pemilik toko bernama Endang (53) ditipu dengan modus pura-pura menukar uang. 

"Terduga pelaku datang mengendarai mobil warna hitam dan memarkirkan mobilnya tidak jauh dari TKP," ujar Dhanar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/6/2023).

Dia turun dari mobil dan berjalan ke arah toko yang sedang dijaga Endang dan pegawai toko, Nunung.

Pelaku berpura-pura membeli makanan ringan di toko tersebut. 

Baca juga: Gurauan Sekda DKI Saat Ditanya Masukan untuk Formula E Jakarta: Mestinya Formula 1, Ya...

"Pelaku mengeluarkan uang lembaran Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp2.000 dengan maksud membayar saksi," papar Dhanar.

Nunung mengambil lembaran Rp20.000 dan memberikan kembalian sebesar Rp2.000.

Lalu, pelaku mengisyaratkan ingin menukar dua lembar uang Rp50.000 sambil mengatakan 'mamak, tuker uang fresh'.

Endang menolak dan menjawab tidak ada.

Setelah itu, pelaku masuk ke dalam toko dan mencari 'uang fresh' yang dimaksud ke tempat penyimpan uang.

Baca juga: Berias Sejak Dini Hari, Pria Berkostum Unik Seberat 40 Kg Sambut Penonton Formula E 2023 di Ancol

"Saat itu, saksi juga melihatnya. Namun, tidak lama anak pelaku masuk ke dalam toko dan mengambil coklat," ujar Dhanar.

"Sambil mencolek saksi dan berkata 'mamak coklat'. Setelah itu, pelaku membayar uang Rp 100.000 kepada saksi dan lanjut mengacak-acak tempat penyimpangan uang," sambung dia.

Tak lama setelah itu, pelaku keluar dari toko bersama anaknya.

Sebelum keluar, pelaku kembali memberikan uang Rp100.000 kepada saksi.

"Saksi masuk (lagi) ke dalam toko dan mengecek tempat penyimpanan uang. Ternyata uang berjumlah sekitar Rp5 juta yang sudah dihitung sebelumnya sudah tidak ada dan diduga dicuri oleh pelaku," jelas Dhanar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com