JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pembela Warga Tanah Merah, Faisal Hafied, menyampaikan bahwa keluarga korban hingga saat ini belum menerima kompensasi yang layak atas musibah kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Karena belum menerima kompensasi yang layak, warga Tanah Merah disebut Faisal tidak bisa menyaksikan FIFA Match Day antara tim nasional Indonesia vs Argentina pada Senin (19/6/2023).
"Mereka tidak punya televisi lagi untuk menonton karena terbakar dalam peristiwa kebakaran dan ledakan yang berasal dari Depo PT Pertamina Patra Niaga," kata Faisal di Jalan Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Rabu (7/6/2023).
Baca juga: 3 Bulan Tragedi Berlalu, Pemerintah Belum Tuntaskan Masalah Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Dengan begitu, warga Tanah Merah meminta Erick Thohir selaku Menteri BUMN sekaligus Ketua PSSI agar memberikan perhatian khusus kepada korban kebakaran Depo Pertamina.
"Pak Erick, Argentina yang jauh di sana bisa hadir dengan segala upaya yang luar biasa. Kami hormat dan respect," ujar Faisal.
"Tapi kami mohon, sekiranya yang terdekat di Ibu Kota ini agar bisa diselesaikan secepatnya agar bisa sama-sama bahagia dengan jutaan rakyat Indonesia menyaksikan sepak bola," ungkap Faisal melanjutkan.
Berdasarkan keluh kesah ini, warga Tanah Merah meminta pemerintah agar menuntaskan permasalahan kebakaran Depo Pertamina dengan tujuan tidak menjadi polemik yang berkepanjangan.
Baca juga: Apa Saja Bantuan yang Diberikan Pertamina kepada Korban Kebakaran Depo Plumpang?
"Tanggal 19 Juni, Bapak. Kami mohon, dengan segala hormat agar sesegera mungkin mendapatkan perhatian khusus dari Bapak," tegas Faisal.
Adapun Warga Kampung Tanah Merah menuntut pemerintah agar segera menuntaskan permasalahan kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Mereka meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto agar mengusut tuntas serta transparan atas dugaan kelalaian sebagai penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Kedua, mereka memohon kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir agar mendesak PT Pertamina (Persero) serta PT Pertamina Patra Niaga Plumpang untuk mempertanggungjawabkan semua hal yang terjadi.
Ketiga, mereka meminta agar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati agar bertemu dan berdialog langsung dengan korban.
Apabila hingga 7 Juli 2023 tidak diselesaikan, Tim Advokasi Pembela Warga Tanah Merah akan melakukan langkah hukum, baik litigasi maupun non-litigasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.