Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Kembar Disebut Masih Aktif Balas "Chat" Korban, Janjikan Pengembalian Dana "Preorder" iPhone

Kompas.com - 09/06/2023, 12:16 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Si kembar Rihana dan Rihani, terduga penipu dengan modus preorder iPhone, disebut masih aktif membalas pesan para reseller via WhatsApp.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu reseller korban si kembar, N (37), ketika dihubungi Kompas.com pada Kamis (8/6/2023).

"Masih balas chat. Kemarin saya masih chatting-an sama Rihana," ungkap dia.

N mengatakan, Rihana seperti tak punya beban karena status WhatsApp-nya selalu online.

Ketika ditagih perihal uang deposit untuk preorder iPhone, N berujar, si kembar hanya memberi janji palsu terus-menerus.

"Saya minta ke dia agar uang Rp 2,5 miliar yang saya berikan untuk preorder iPhone dikembalikan, tapi dia janji mulu, katanya mau dikembalikan pekan ini, namun enggak ada uang masuk," ungkap N.

Baca juga: Curhat Korban Penipuan Preorder iPhone Si Kembar, Uang Rp 2,5 Miliar Raib Tanpa Jejak

Korban lainnya berinisial AF (32) juga menceritakan hal serupa. AF mengaku acapkali bertukar pesan dengan Rihani.

Sama seperti N, AF membombardir WhatsApp Rihani untuk meminta kejelasan perihal pengembalian dana yang dijanjikan.

Si kembar disebut bersedia mengembalikan uang reseller sebanyak 75 persen dari dana yang telah disetor.

Janji itu bahkan telah dikemukakan si kembar pada 30 Mei 2022 ketika mereka digeruduk oleh sejumlah reseller di kediamannya, bilangan Ciputat, Tangerang Selatan.

"Terakhir kali chat itu beberapa pekan lalu. Menagih janji ke Rihani perihal refund dana yang tertera dalam surat perjanjian yang ditandatangani Mei tahun lalu," tutur AF.

Baca juga: Licinnya Pelarian Si Kembar Penipu Usai Bohongi Korban Preorder iPhone Rp 35 Miliar dan Bawa Kabur Mobil Rental

Sayangnya, sama seperti N, AF juga hanya diberi bualan belaka. Ketika hari H pengembalian dana tiba, si kembar langsung memberikan janji pengembalian di tanggal lain.

"Saya dirugikan sekitar Rp 300 juta, istri saya padahal kenal cukup dekat sama Rihani, karena dia pernah satu kampus. Namun, tak kunjung ada kejelasan soal pengembalian dana," imbuh AF.

Adapun kasus dugaan penipuan yang dilakukan Rihana dan Rihani telah dilaporkan ke aparat kepolisian sejak kurun Juni 2022 hingga Oktober 2022.

Para korban melapor ke berbagai tempat, yakni Polres Tangerang Selatan, Polres Metro Jakarta Selatan, dan Polda Metro Jaya.

Baca juga: Mobil Dibawa Kabur Si Kembar, Pemilik Rental sampai Minta Bantuan Debt Collector

Melansir Kompas.id, si kembar Rihana dan Rihani dilaporkan ke polisi setelah diduga terlibat penipuan preorder iPhone hingga menyebabkan korban merugi Rp 35 miliar. Kini, keberadaan keduanya tak diketahui.

Sementara itu, Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengungkapkan, pihaknya masih berupaya mencari keberadaan si kembar.

Polisi akan menjemput paksa apabila terlapor tak kooperatif saat dipanggil untuk dimintai keterangan.

"Ini sedang melakukan upaya-upaya dengan mencari keberadaan terlapor. Sudah dua kali mangkir, kami akan mengagendakan upaya penjemputan paksa," tutur Yossi, Rabu (7/6/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com