BEKASI, KOMPAS.com - F (12) siswa sekolah dasar negeri (SDN) di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, yang kakinya harus diamputasi usai di-sliding temannya, ternyata juga kerap menerima olok-olok di sekolah.
Hal itu disampaikan oleh ibunda F, Diana (40). Ia mengatakan, aksi olok-olok itu telah terjadi sebelum anaknya di-sliding.
"Sebelum itu (di-sliding) sering diolok-olok 'Anak Mama', 'Sok kegantengan', kayak gitu," imbuh Diana saat dihubungi, Selasa (31/10/2023).
Baca juga: Pilu, Kaki Siswa SD di Bekasi Harus Diamputasi Usai Disleding Teman
Diana menilai, kata-kata tersebut menjatuhkan mental anaknya. Padahal, F selalu maju ke depan kelas saat pembelajaran.
"Anak saya sering maju kalau di kelas. Jadi ya itu menjatuhkan mental," ujarnya.
Diana berujar, anaknya terbilang siswa yang aktif, bahkan jika ada acara, F ikut andil di dalamnya.
"Jadi seringlah (dapat olok-olok) perkataan yang terkena mental," ujar dia.
Meski sering mendapat ejekan teman, F tidak pernah menceritakan hal yang dialaminya itu ke pihak sekolah.
"F enggak pernah cerita diolok-olok, tapi sebelum kejadian itu saya sempat bilang ke Wali Kelasnya yang terjadi sama anak didiknya, tapi itu bukan kuasa saya (menghentikan olok-olok)," ucapnya.
Baca juga: Viral Video Siswi SMP di Depok Aniaya Temannya, Polisi Datangi TKP
Sebelumnya diberitakan, kaki kiri F harus diamputasi usai di-sliding oleh temannya.
Peristiwa bermula saat Februari 2023, F dan kelima temannya ingin jajan di luar sekolah saat jam istirahat.
Salah satu teman F melakukan aksi sliding kepadanya. F kemudian terjatuh, kakinya terlihat memar, tetapi tidak ada luka luar.
Singkatnya, tiga hari kemudian F merasakan sakit pada kakinya. Diana memaksa sang anak untuk bercerita.
"Dirontgen dan dirujuk ke MRI, didiagnosis ada infeksi dalam. Itu pada akhir Maret, karena prosesnya enggak cepat, kami berusaha obati dulu," imbuh Diana.
Baca juga: Mengapa Bullying Bisa Terjadi? Ini Penjelasannya ....
Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan, tapi tidak kunjung membuahkan kesembuhan, bahkan kondisi F semakin memburuk.
Puncaknya pada Agustus 2023, dokter melakukan tindakan operasi amputasi, karena kondisi kaki F yang dalam observasi terakhir didiagnosis kanker tulang.
"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami F memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," imbuh Diana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.