Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Kompas.com - 06/05/2024, 20:42 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Satreskrim Polres Jakarta Utara melakukan prarekonstruksi kasus penganiayaan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta Utara, pada Senin (6/5/2024), selama empat jam.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, pihak kepolisian datang ke STIP dengan membawa pelaku utama, Tegar Rafi Sanjaya (21), sekitar pukul 11.55 WIB.

Tegar bersama pihak kepolisian masuk melalui gedung utama (loby) kampus.

Baca juga: Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

"Iya, kami hadirkan (pelaku utama)," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Siagian kepada awak media di lokasi Senin, (6/5/2024).

Proses prarekonstruksi itu dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP) di toilet lantai dua kampus STIP.

Kegiatan itu dilakukan secara tertutup sehingga awak media tidak bisa ikut meliput.

Awak media hanya diperkenankan menunggu di depan pintu gedung utama kampus STIP.

Sekitar pukul 15.33 WIB, Tegar dijaga ketat pihak kepolisian saat keluar gedung utama dan langsung menuju ke dalam mobil.

Selain Tegar, sekitar 12 hingga 13 orang saksi juga diikut sertakan dalam prarekonstruksi ini.

Baca juga: Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Satu persatu saksi berlari sambil menutupi wajahnya dari sorotan kamera para awak media.

Mereka bergegas masuk ke dalam mobil dan ikut dibawa ke Polres Jakarta Utara untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Para saksi ini perannya apa, kami masih mendalami, supaya kami lebih tahu lagi siapa saja yang ada di kamar mandi," kata Hady.

Sampai saat ini, polisi masih terus menyelidiki sehingga belum bisa menjelaskan lebih detail terkait hasil prarekonstruksi.

Diberitakan sebelumnya, Tegar menganiaya juniornya yang bernama Putu Satria Ananta Rustika (19) hingga tewas.

Tegar memukul Putu di area ulu hati sebanyak lima kali hingga terkapar.

Baca juga: Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Berdasarkan hasil otopsi, Putu mengalami luka memar di bagian mulut, dada, hingga memar pada paru.

Usai diotopsi, jenazah Putu dikembalikan ke keluarga dan diterbangkan ke Bali pada Minggu (5/5/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com