BOGOR, KOMPAS.com - Kader Partai Kebangkitan Nasional (PKB) disebut enggan mengikuti pendaftaran calon wali kota Bogor jika kontestasi pilkada berjalan seperti halnya Pemilu 2024.
Wakil Sekretaris Desk Pilkada DPC PKB Kota Bogor Muhamad Faisal mengatakan, pemilu tahun ini diwarnai maraknya politik uang demi bisa menang.
Jika hal ini juga terjadi pada pilkada, perjuangan kader untuk bisa ikut pemilihan calon wali kota Bogor terasa sia-sia.
Baca juga: Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB
“Untuk Pilkada, masih ada sebagian pengurus partai kalau saya diskusi khawatir situasi seperti pemilu terjadi, terutama mengenai uang," ucap Faisal saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (7/5/2024).
"Rusaknya demokrasi kita kemarin ketika calon yang memang pernah bekerja keras di masyarakat, ketika menyaleg tidak bisa memberi sejumlah rupiah, enggak akan terpilih,” imbuh dia.
Faisal menegaskan, partainya enggan menerima bantuan biaya dari pihak luar sebagai modal para kader untuk maju di Pilkada 2024.
Jika ada beberapa pihak yang siap menjadi sponsor untuk pencalonan wali kota Bogor, Faisal menyadari bantuan itu tak selamanya gratis.
Ia khawatir jika tawaran bantuan itu diterima, kemudian salah satu kader terpilih menjadi calon wali kota Bogor, ada semacam permintaan pihak luar yang harus diwujudkan .
“Kalau kita bukan orang yang termasuk ingin menggunakan investor, karena khawatir ketergantungan. Ketika terpilih menjadi wali kota Bogor, pasti ada sesuatu yang dibebankan. Ketika nanti menjabat ada kelompok lain yang cawe-cawe sehingga mengganggu konsentrasi untuk membangun Kota Bogor,” ujar dia.
Baca juga: PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor
Minimnya kader internal yang ikut memeriahkan Pilkada 2024 terlihat ketika hanya satu orang yang mengajukan diri saat partai besutan Cak Imin tersebut membuka pendaftaran.
Selama penjaringan calon wali Kota Bogor dibuka pad 20-30 April 2024, hanya ada satu kader yang ikut mendaftar calon wali kota Bogor, yakni M Restu Kusuma.
Sementara tujuh nama lainnya merupakan orang dari luar partai. Mereka adalah Raendi Rayendra, Dedie A Rachim, Sendi Fardiansyah, Aji Jaya Bintara, Hizriyanda Putra, Neli Lustiah, dan Eka Maulana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.