Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Kompas.com - 12/05/2024, 11:54 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melepas kloter pertama jemaah asal DKI Jakarta yang berjumlah 388 orang, Sabtu (11/5/2024).

Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, sekitar 8.000 jemaah akan diberangkatkan dalam dua gelombang.

Dalam siaran pers yang Kompas.com terima, Minggu (12/5/2024), kloter pertama yang hari ini dilepaskan Pemprov DKI Jakarta melepaskan berasal dari Jakarta Barat.

Dalam pelepasan itu, Widyastuti mengimbau seluruh jemaah mengikuti peraturan yang berlaku.

"Semua arahan dan informasi yang diberikan para petugas untuk dapat diikuti karena sudah dipertimbangkan dengan seksama konsekuensi dari kebijakan yang diambil," ujar Widyastuti di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu.

Baca juga: Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Jika ada kendala mengenai manasik, kesehatan, maupun bingung sepanjang perjalanan atau di Tanah Suci, jemaah wajib berkonsultasi dengan para petugas.

Widyastuti menuturkan, imbauan diberikan lantaran ibadah haji sepatutnya memberikan pengalaman yang baik dan positif kepada setiap jemaah.

Terlebih, jemaah haji asal Indonesia memiliki porsi yang besar dengan profil jemaah yang beragam.

"Sehingga membutuhkan upaya peningkatan pemahaman dan pengetahuan mengenai manasik haji dan umrah," ungkap dia.

Baca juga: Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Masih berkaitan dengan pengalaman yang positif, Widyastuti mengingatkan agar setiap jemaah menjaga asupan nutrisi.

Sebab, ibadah haji adalah ibadah fisik. Jadi, setiap jemaah perlu dalam kondisi kesehatan yang prima.

"Ibadah haji adalah ibadah fisik sehingga membutuhkan nutrisi yang baik, istirahat yang cukup, dan kesehatan yang sempurna," ucap dia.

"Dengan kata lain, jemaah yang diberangkatkan dianggap layak untuk terbang dan menunaikan ibadah haji," lanjut Widyastuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Beli Tiket Masuk Monas dan Harga Tiketnya

Cara Beli Tiket Masuk Monas dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Dishub Jaksel Cabut Pentil 823 Kendaraan Roda Dua karena Parkir Sembarangan

Dishub Jaksel Cabut Pentil 823 Kendaraan Roda Dua karena Parkir Sembarangan

Megapolitan
'Tapera Bakal Jadi Beban Tambahan Guru dengan Gaji Sangat Kecil dan Kurang'

"Tapera Bakal Jadi Beban Tambahan Guru dengan Gaji Sangat Kecil dan Kurang"

Megapolitan
Belajar dari Kasus Ibu Cabuli Anak, KPAI: Orangtua Belum Tentu Menjamin Keamanan Anak

Belajar dari Kasus Ibu Cabuli Anak, KPAI: Orangtua Belum Tentu Menjamin Keamanan Anak

Megapolitan
KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Vandalisme, KCI Bakal Ambil Tindakan Tegas

KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Vandalisme, KCI Bakal Ambil Tindakan Tegas

Megapolitan
Berkurban 62 Ekor Sapi, PAM Jaya Siap Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Berkurban 62 Ekor Sapi, PAM Jaya Siap Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Megapolitan
Kronologi Kasus 'Bullying' Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Kronologi Kasus "Bullying" Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Megapolitan
Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Megapolitan
Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Megapolitan
Siswi SD Korban 'Bullying' di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Siswi SD Korban "Bullying" di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Megapolitan
Polisi Telusuri Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Kasus Keracunan Massal di Bogor

Polisi Telusuri Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Kasus Keracunan Massal di Bogor

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Megapolitan
Bahayanya Trotoar di Pulogadung, Banyak yang 'Berlubang' hingga Minim Penerangan

Bahayanya Trotoar di Pulogadung, Banyak yang "Berlubang" hingga Minim Penerangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com