Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selagi Ber-SMS, Datang Pisau

Kompas.com - 10/01/2008, 19:10 WIB

JAKARTA, WARTA KOTA-Selagi Ekalis Sulastri (15) asyik ber-SMS di dalam bajaj, datang begundal berpisau yang memaksanya untuk menyerahkan ponsel itu. Demi menyelamatkan nyawa, remaja putri tersebut terpaksa merelakan Nokia N70 miliknya dibawa kabur si penodong.

Kejadian itu berlangsung di tengah kemacetan Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Jumat (4/1) siang. Ekalis dan temannya Novia Febriyanti (15), menuju WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, dari Jalan Cempaka Wangi, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Karena terjebak macet, bajaj yang mereka tumpangi berhenti di dekat Hotel Sheraton. Ekalis tengah sibuk ber-SMS.  Mendadak datang lelaki berpisau, yang belakangan diketahui bernama  Sugiyono (28).

Kepala Unit Reskrim Polsektro Sawahbesar, Iptu Mustakim, menjelaskan, Sugiyono  membentak Ekalis dan menyuruh wanita itu menyerahkan handphone (HP). Novia yang duduk di dekat pintu berusaha melawan. Sugiyono kesal dan menyabetkan pisau sehingga tangan kiri Novia terluka.

Adegan itu membuat Ekalis takut dan segera menyerahkan HP Nokia N70 miliknya kepada Sugiyono. Setelah memperoleh HP tersebut, Sugiyono segera berlari di sela-sela kendaraan yang terjebak macet di lokasi tersebut.

"Lalu, Ekalis dan Novia berteriak minta tolong. Nah, di saat itu seorang anggota kami yang berada di lokasi tersebut mendengar teriakan minta tolong dan segera mengejar si pelaku yang ditunjuk-tunjuk oleh korban," imbuh Mustakim.

Sugiyono terus berlari. Sesaat kemudian, polisi tersebut dapat menangkap Sugiyono. Namun, Sugiyono ganti menyerang polisi dengan pisaunya. Dia pun dapat melepaskan diri dan kembali kabur.

Polisi mengeluarkan dua kali tembakan peringatan namun Sugiyono tetap kabur. "Maka, anggota kami akhirnya melumpuhkan Sugiyono dengan menembak betis kirinya," jelas Mustakim.

Di kantor polisi, Sugiyono yang kuli serabutan di Pasar Baru, Sawahbesar, itu mengaku telah lebih dari tiga kali melakukan penodongan. Aksi-aksinya dilakukan di kawasan Lokasari (Jakarta Barat), Gambir, dan di Jalan Gunung Sahari.

Sugiyono juga mengaku, senantiasa mengincar wanita penumpang bajaj. Sedangkan barang yang diincarnya adalah HP. "Setiap HP yang saya peroleh saya jual ke seorang penadah di Lokasari dengan harga sekitar Rp 500.000. Uang itu saya kirim ke anak dan istri yang tinggal di Malang," katanya. Lelaki asal Semarang itu juga mengaku pernah mendekam di Rutan Salemba selama delapan bulan karena kasus yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com