Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Perintahkan Fauzi Kontrol Rusun Kemayoran

Kompas.com - 15/03/2008, 10:54 WIB

JAKARTA, SABTU - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla memerintahkan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk setiap hari mengontrol pelaksanaan pembangunan rumah susun (rusun) Bandar Kemayoran di lahan eks Bandar Udara Kemayoran, Jakarta Pusat. Adapun terhadap Menteri Negara Perumahan Rakyat Yusuf As'yari, Wapres Kalla memerintahkan agar dua hari sekali meninjau pelaksanaan pembangunan rusun tersebut.

Instruksi Wapres Kalla itu disampaikan saat memberikan pengarahan, seusai mendengarkan paparan Fauzi Bowo tentang pembangunan rusun di DKI Jakarta, Bandar Kemayoran, Jakarta, Sabtu (15/3) pagi.

Wapres Kalla merasa jengkel saat meninjau lokasi bakal pembangunan rusun di Bandar Kemayoran, ternyata baru dilakukan pemancangan, sementara keputusan pembangunan rusun di kawasan tersebut sudah setahun dicanangkan. "Pak Gubernur kapan ini selesai? Oke, kalau memang awal tahun 2009, tolong dikontrol setiap hari," ujar Wapres Kalla, yang langsung bertanya kepada Fauzi Bowo.

Wapres yang meninjau hanya dengan baju lengan pendek berwarna putih dan bercelana biru, kemudian meminta Yusuf As'yari yang terlambat sekitar 20 menit datang ke acara peninjauan lokasi rusun di Kemayoran itu. "Bapak harus mengontrol dua hari sekali ya. Jangan datang kalau hanya diundang peresmian kondominium. Bapak itu Menteri Negara Perumahan Rakyat, bukan Menneg Perumahan Elit," tandas Wapres Kalla.

Selanjutnya, Wapres menanyakan kepada Direksi Pengelola dan Pelaksana Pembangunan Kota Baru Kemayoran (DP3KK) apakah perjanjian pelepasan lahan yang semula disewakan kepada swasta sudah dialihkan ke DP3KK bagi pembangunan rusun rakyat? Pelapasan lahan itu agar lahan bakal lokasi rusun semakin luas. "Dari kemarin kok masih diproses-proses terus dan tiga bulan terus. Jadi, kapan MoU-nya ditandatangani? Dua minggu harus sudah selesai ya," pinta Wapres Kalla.

Setelah itu, Wapres Kalla menanyakan siapa swasta yang menyewanya. Kebetulan, Benny, swasta yang menyewa lahan tersebut ada, sehingga Wapres minta segera dilepas. "Ini tanah rakyat, jadi Pak Benny harus melepasnya, ya," kata Wapres.

Saat meninjau lokasi pemancangan, Wapres Kalla juga menanyakan kepada kontraktor kapan alat berat untuk pemancangan itu dipasang di lokasi rusun. Dijawab oleh seorang kontraktor bahwa alat-alat itu sudah lama dipasang. Namun, Wapres tak percaya. Wapres kemudian memanggil kontraktor lainnya dari PT Waskita Karya. Kontraktor itu mengaku bahwa alat-alat berat pemancangan itu baru dua hari berada di lokasi itu. "Coba, kalau saya tidak datang, tentunya tidak segera dibangun," keluh Wapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com