Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot Pelat Hitam Tak Akan Membalas

Kompas.com - 15/05/2008, 12:10 WIB

JAKARTA, KAMIS - Para sopir angkutan kota (angkot) berpelat hitam sepakat tak akan melakukan aksi balasan terhadap angkot pelat kuning yang telah melakukan pencegatan dan menurunkan penumpang mereka. Bahkan, tiga orang sopir mengaku mendapatkan tindakan kekerasan berupa pemukulan, perusakan mobil, dan perampasan uang.

Ketua Forum Koperasi Sopir Angkutan Tangerang Kota (Foskota) TB Mahdi Adhiansyah menginstruksikan kepada para anggotanya untuk bersabar dan tak terpancing emosi. Hal itu disampaikannya di hadapan puluhan wartawan di sebuah lahan kosong di kawasan Batu Ceper, Tangerang, Kamis (15/5).

"Kita jangan terpancing, kekerasan dibalas kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah. Saya minta semuanya bersabar, jangan ada yang membalas. Hari ini kita sabar saja tidak usah narik. Besok, kita lihat perkembangannya," kata Mahdi.

Seusai memberikan pengarahan, Mahdi menyatakan bahwa apa yang diterima anggotanya merupakan tindakan anarkis. Pihaknya berencana akan melaporkan tindakan itu ke Polda Metro Jaya. "Kami menyesalkan pihak kepolisian yang terlambat mengantisipasi ini. Serikat Pekerja Angkutan Umum juga harus bertanggung jawab kenapa sampai ada anggotanya yang melakukan kekerasan. Kami tidak ada masalah dengan SPAU," kata Mahdi.

Keputusan tidak beroperasi ini diikuti para sopir. Mereka juga khawatir ada tindakan-tindakan yang tidak diinginkan. Nur Ali dan Aca, dua dari 3 korban tindak kekerasan itu mengatakan, sekitar pukul 09.00, dalam kesempatan yang berbeda keduanya mendapat pukulan dari para sopir pelat kuning di kawasan Jembatan Dua, Jakarta Barat.

"Di Jembatan Dua arah ke Tangerang kepala saya dipukul, mobil dikepung dan digebrak-gebrak. Untung ada polisi, jadi mereka bubar," katanya. Nur Ali masih lebih beruntung dibanding Aca. Aca dipukul dan dihakimi hingga bajunya robek dan keningnya sedikit memar. Bahkan, uang sebesar Rp 40.000 juga dirampas. (ING)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com