Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembobol ATM Asal Sri Lanka Diciduk

Kompas.com - 24/06/2008, 11:10 WIB

JAKARTA, SELASA -  Petugas Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jagorawi menciduk Arief Rachman alias M Karim (29) dan H Arfan (42) di Kilometer 3, sebelum Gerbang Tol Cicilitan, Jakarta Timur, Senin (23/6) dini hari.Keduanya diduga anggota jaringan pembobol anjungan tunai mandiri (ATM). Dari tangan mereka, polisi menyita uang Rp 26 juta berikut puluhan kartu ATM palsu.

Arief Rachman adalah warga negara Sri Lanka dan H Arfan adalah warga Jalan Damai, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Arief mengontrak rumah di belakang rumah Arfan. Keduanya kini harus menjalani pemeriksaan polisi.

Kompol Marcelino Sampouw, Kepala Induk PJR Jagorawi, mengungkapkan, setelah diselidiki, dalam sehari sejak Minggu pagi sampai Senin dini hari Arief berhasil menarik Rp 26 juta dari empat ATM, yaitu ATM BCA Fatmawati, ATM BCA SPBU KM 34 Tol Jagorawi, ATM BCA Cibinong, dan ATM BII rest area Jalan Tol Jagorawi KM 38.

Arief mampu menggasak uang di ATM dengan 94 kartu ATM dari net.bank. Ke-94 kartu itu memiliki PIN. Setiap kartu dicoba sampai berhasil menarik uang. Arief mendapatkan kartu-kartu ATM tersebut dari Raiy, kawannya asal Malaysia, yang dikenalnya ketika bekerja di sebuah biro travel.

Pemuda yang sudah 10 tahun tinggal di Indonesia ini mengaku baru sekali ini membobol ATM. Jika berhasil menguras duit yang ada di mesin ATM, 70 persennya akan diserahkan ke Raiy. "Saya nggak pakai buat macam-macam, Pak. Uang yang saya dapat saya kirim buat orangtua. Ayah saya lagi sakit keras," ucap Arief.

Sementara itu, Arlan mengatakan, dia tidak tahu-menahu Arief membobol ATM. "Saya cuma disuruh bawa mobil, paling sehari bisa dikasih uang seratus sampai dua ratus ribu. Sehari-hari kerja sebagai pengojek, Pak. Saya kenal Arief Rachman karena dia ngontrak rumah di belakang rumah Saya," ucapnya.

Arief bersama Arlan ditangkap polisi patroli karena membawa mobil Suzuki APV dengan kecepatan tinggi. Karena mobilnya dikejar, Anef membuka kaca mobil lalu bergaya seolah-olah seorang tentara. "Tersangka pakai jaket tentara dan berlagak hormat kepada anggota kami," ucap Marcelino.

Namun, dua polisi yang berada di dalam mobil Patroli 9404 itu tidak peduli. Mereka berusaha menghentikan mobil sewaan berwarna merah hati dengan nomor polisi B 1968 JC itu. Polisi menemukan bungkusan plastik berisi 94 kartu ATM dari net.bank di bawah bangku depan. Polisi juga menemukan empat bundel struk penarikan uang di ATM BCA dan BII.

Arief tidak bisa menunjukkan visa menyangkut keberadaannya di Indonesia kepada petugas. Bahkan, pria yang dalam kartu SIM-nya tertulis tinggal di Gang Kamboja, Padangbulan, Medan, ini meminta damai dengan imbalan segepok uang. Tapi, kedua polisi yang menangkapnya menolak. (Warta Kota/ded)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com