Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirab di TMII, Kotoran Kebo Bule Tak Dipedulikan

Kompas.com - 28/12/2008, 23:20 WIB

JAKARTA, MINGGU - Kirab budaya di Taman Mini Indonesia Indah pada malam 1 Suro yang menghadirkan dua kerbau bule dari Solo mendapat apresiasi masyarakat. Ribuan masyarakat memadati tugu api di dalam kompleks Taman Mini yang menjadi tempat dimulainya kirab tersebut.

Berdasarkan pengamatan peserta kirab juga dikuti kelompok paranormal, penyembuh alternatif, barisan kirab pusaka, jajaran pemerintah, dan perwakilan anjungan di TMII.

"Acara ini sebagai upaya meningkatkan kesatuan Indonesia. Kirab ini juga menjadi pelestarian kearifan lokal yang saat ini ternacam hilang," ujar Direktur Operasi TMMI Ade S Meyliala.

Prosesi kirab dimulai dengan tarian bedoyo Doro Dasih yang melambangkan keagungan Tuhan YME. Setelah prosesi tarian yang berlangsung 30 menit dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng atau kembul bujono sekaligus menandai dimulainya perjalanan kirab.

Setelah rombongan kirab siap sekitar pukul 21.00 dilakukan prosesi pemberian pusaka Majapahit dari Direktur Jendaral Nilai Budaya Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Cecep Suparman kepada Subamenggala selaku pimpinan kirab.

Kebo bule

Dalam perjalanan kirab, kebo bule yang dinamai Nyai Welas dan Nyai Asih berada di baris terdepan. Masyarakat juga ikut mengiringi di barisan belakang. Sekitar 45 menit, kirab mengelilingi danau arsipel.

Di sepnajang perjalanan, kedua kerbau berwarna putih itu membuang kotoran dan kencing. Namun, tidak terlihat satu pun masyarakat yang tampak memngambil kotorannya seperti yang sering terjadi di daerah asalnya Solo. Masyarakat yang datang sepertinya lebih meramaikan dan tidak perduli hal semacam itu.

"Jijik, mungkin kalau ada temennya saya mau ngambil," kata Rudi, salah satu pengunjung yang datang.

Pengunjung lainnya bernama Heri Susanto dari Gunung Pyutri Bogor mengatakan sengaja jauh-jauh hari merencanakan datang ke TMII bersama 12 anggota keluarga untuk menyaksikan kirab ini. Ia ingin melihat langsung kegiatan budaya yang baru kali ini dilakukan di TMII.

"Kedatangan saya ke sini selain mengisi liburan anak-anak, juga menjadi sarana edukasi dalam pelestarian budaya dan pendidikan," ujarnya. Dia dan rombongan berencana mengikuti kegiatan malam ini sampai selesai.

Tepat jam 22.00 seluruh rombongan sampai kembali ke tugu api dan dilanjutkan dengan penyerahan pusaka Majapahit dari Subamenggala kepada pimpinan Museum Pusaka TMII. Di akhir acara tumpeng-tumpeng yang dibawa selama kirab dibagikan kepada masyarakat untuk dimakan beramai-ramai. Di pelataran tugu api juga dilaksanakan hujan berkah dan rejeki berupa pelemparan permen dan amplop berisi beberapa wejangan untuk diperebutkan.

Acara kirab dilanjutkan dengan pagelaran wayang golek dan pemecahan rekor oleh salah satu paguyuban penyembuhan alternatif. Salah seorang paranormal berdiri di atas es dan akan bertahan selama 20 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com