Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Jam Setelah Membunuh, Langsung Dibekuk

Kompas.com - 08/02/2009, 21:51 WIB

JAKARTA, MINGGU - Dua jam setelah membunuh, tersangka Ibnu Hadi (17) alias Ibay, dibekuk anggota Polsek Metro Kebayoran Lama, Jaksel. Ia membunuh Fahroq Topan Almajid (20), Sabtu (7/2) pukul 23.30, dan ditangkap Minggu (8/2) jam 01.30.

Kepala Polres Metro Jaksel (Jakarta Selatan) Komisaris Besar Chairul Anwar didampingi Kepala Polsek Metro Kebayoran Lama, Komisaris Makmur Simbolon, kepada wartawan di Markas Polsek Metro Kebayoran Lama mengatakan, pembunuhan terjadi di Kompleks Sekretariat Negara (Sekneg) Baru, Cidodol, Grogol Selatan.

Awalnya, Fahroq bersama kawan-kawannya, Oki Aprianto, Sobani, Irwan dan Isan, berkumpul minum-minum anggur di kompleks Sekneg. Menjelang pukul 23.30, Fahroq bersama keempat kawannya, berjalan menuju SMA 32 dengan maksud mencari Panjul (Pandi) yang dituduh mencuri telepon genggam Oki.

Di sana mereka berpapasan dengan Ibay dan Gober (Akbar). Ibay menuduh Fahroq merusak bedengnya. Fahroq balik bertanya, "Bedeng yang mana?", Ibay menjawabnya dengan tikaman badik ke dada Fahroq.

Melihat hal itu, tiga rekan Fahroq mengeroyok Ibay. Dengan refleks, Ibay membabi buta menyerang ketigaya, Isan, Irwan, dan Oki. Perut Isan dan Irwan sobek oleh badik Ibay. Karena gelap mata, Gober rekan Ibay, juga tertusuk badik Ibay. Oki yang berusaha melepas badik dari genggaman Ibay, juga terluka lengan kanannya.

Keempat korban Ibay rebah ke aspal. Warga yang berdatangan, membawa mereka ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau dengan taksi. Di tengah perjalanan, Fahroq menghembuskan nafas terakhir. Dua rekan Fahroq lainnya, Irwan dan Gober, melaporkan kasus ini ke Polsek Metro Kebayoran Lama.

Polisi lalu menangkap Ibay, jebolan SMP, di rumah orang tuanya di Jalan Kebon Kelapa RT 13/RW 11, nomor 26, Grogol Selatan. Badik, sandal, dan pakaian Ibay yang bernoda darah, disita sebagai barang bukti.

Menyerang pos

Di tempat lain, di kawasan Volker Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara (Jakut), Sabtu (7/2) pukul 20.00, sepuluh pria bersepeda motor, merusak pos Partai Girindra dan menyerang enam orang di pos. Dua diantara korban, luka dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakut.

Mereka adalah Herman (40), dan Hotlan (46). Keduanya adalah simpatisan partai. Kepala dan tubuh Herman diinjak-injak para penyerang. Ke-10 pria merusak pos dan menyerang dengan sangkur.

Menanggapi kejadian ini, Kepala Polres Metro Jakut, Komisaris Besar Rycko Amelza Dahniel mengatakan, ini adalah kasus kriminal murni meski yang dirusak adalah pos sebuah partai.

Kasus terjadi karena ada sejumlah kuli yang menuduh orang-orang di pos berulang kali mengambil adukan semen untuk perbaikan jalan. Para kuli lalu lapor ke mandornya dan menyerang. "Kasus ini bukan kasus serangan simpatisan partai politik satu terhadap para pendukung partai politik lainnya. Kasus ini murni kriminal," tegas Rycko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com