Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merokok akibat Pergaulan

Kompas.com - 11/02/2009, 20:49 WIB

JAKARTA, RABU — Desakan Komnas Perlindungan Anak mengenai larangan iklan rokok mengundang reaksi dari masyarakat. Berdasarkan pantauan Kompas.com, masyarakat cenderung berpendapat, iklan rokok yang ada saat ini masih wajar. Kebiasaan merokok justru ditularkan lewat pergaulan, bukan iklan rokok.

Seperti yang disampaikan Wika (23), seorang karyawan swasta yang berkantor di Jakarta Pusat. Menurutnya, iklan rokok yang ditayangkan sekarang tidak menampilkan bentuk rokok secara jelas. "Iklan-iklan rokok yang ada hanya menayangkan slogan-slogan tertentu saja, selain itu waktu penayangannya pun mayoritas di atas jam 21.00," ujarnya.

Senada dengan Wika, Della (17), pelajar SMU swasta ini, berpendapat, iklan rokok yang ada saat ini tidak gamblang menyebutkan nama produk mereka, hanya mengusung tema tertentu seperti misalnya persahabatan. "Iklan-iklan rokok yang ada sekarang banyak yang bagus-bagus, seperti ada yang bertema persahabatan dan lain-lain," jelas Della.

Hal yang sama juga diungkapkan Diah (36), seorang ibu rumah tangga, yang menyebutkan iklan rokok yang ada saat ini ditampilkan masih dalam batasan kewajaran.

Namun, pendapat yang berbeda diungkapkan oleh Linda (44), seorang PNS. Menurutnya, dampak yang dihasilkan dari iklan-iklan rokok dapat menarik rasa ingin tahu anak sehingga anak akan mencoba untuk merokok. Linda tidak setuju iklan rokok ditayangkan di media massa  "Iklan-iklan itu bisa membuat anak menjadi tertarik dan ingin mencoba" ucapnya.

Namun, menurut Wika yang merokok sejak SMP, faktor terbesar yang membuat dia menjadi perokok adalah pergaulan, "Saya merokok karena melihat dari teman-teman dan juga dari keluarga. Kalau iklan hanya sekilas saja melihatnya dan tidak diresapi lebih lanjut," paparnya.

Demikian juga Iqbal (17), seorang pelajar SMU. Ia mengakui, merokok karena pengaruh teman-temannya. "Tapi saya merokoknya juga jarang-jarang. Kalau ada uangnya saja," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com