Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beringin Sakti Ditebang Lagi, Warga Kecewa

Kompas.com - 17/03/2009, 07:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan orang pencari air dari pohon beringin sakti yang tumbuh di bantaran Kali Cebokan, Keagungan, Tamansari, Jakarta Barat, Senin (16/3) siang harus menelan kecewa. Sebab, dua pohon beringin itu telah ditebang habis oleh seorang warga yang tinggal tak jauh dari pohon tersebut.

Penebangan itu dilakukan sekitar pukul 09.00. Salah satu pohon hanya disisakan bagian akarnya. Pohon lainnya diberi penutup berupa papan yang dipaku sehingga sangat sulit untuk mengambil air yang keluar.

”Kedua pohon itu memang mengundang kontroversi. Ada yang suka dan ada yang tidak. Bagi yang suka dan percaya, pohon ini dianggap membawa anugerah dari Tuhan karena menyediakan obat yang murah meriah,” kata seorang warga.

Dia mengatakan, orang yang menebang dan menutup pohon itu adalah orang yang juga menebang untuk pertama kali. ”Ya, orangnya Pak Tatang juga,” kata pemuda yang minta namanya dirahasiakan itu.

Ketika berita mengenai keberadaan pohon sakti ini mencuat, secara terang-terangan Tatang menentang kesaktian pohon itu. Menurut dia, air dari pohon itu sama sekali tidak memiliki khasiat apa pun. Orang yang mengaku sembuh penyakitnya setelah meminum dan mengolesi air itu, hanya mengaku-ngaku saja.

Seusai mengatakan hal itu, Tatang lalu pergi mengambil sebuah gergaji mesin. Dia pun membabat pohon tersebut. Namun, beberapa jam setelah Tatang membabat pohon itu, pohon di sebelahnya mengeluarkan air. Hal ini membuat warga yang datang semakin banyak. Apalagi, pohon yang ditebang itu akhirnya mengeluarkan air lagi.

Belakangan, saking banyaknya orang yang datang untuk mengambil air itu, beberapa orang memanfaatkannya dengan cara mengumpulkannya dalam botol dan menjualnya kepada mereka yang datang. Hal ini membuat Tatang kembali geram dan memutuskan untuk menghentikan itu semua. Kemarin pagi, ia membabat habis kedua pohon itu.

”Saya telah merasakan sendiri khasiat air itu. Memang bisa menyembuhkan penyakit. Yang salah adalah jika kita menyembah pohon itu. Kami cuma memanfaatkan air dari pohon itu, bukan memujanya,” kata Zaenal, warga.

Dia mengaku sakit rematiknya sembuh setelah mengolesi kakinya dengan air dari pohon itu. Sementara itu, pakar tumbuh-tumbuhan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Bambang Suliantara mengatakan, keluarnya air dari pohon beringin yang ditebang adalah hal biasa. ”Beringin itu mempunyai kemampuan menyimpan air yang baik. Sehingga, biasa kalau mengeluarkan air setelah ditebang,” paparnya.

Bambang menuturkan, air yang mengucur dari batang kayu itu juga ditambah dari serapan akar yang lokasinya di pinggir kali. ”Proses ini biasanya hanya akan terjadi beberapa hari. Setelah itu, akan kering sendiri. Air yang keluar biasanya agak kecoklat-coklatan,” ujarnya.

Mengenai daya penyembuhan yang dibawa air dari pohon itu, kata Bambang, bisa saja terjadi. ”Beberapa cairan pohon memang memiliki daya penyembuh terhadap penyakit. Tapi, itu harus diteliti dulu,” katanya. (TOS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com