CILEGON, KOMPAS.com — Rentetan ledakan yang terjadi sejak pukul 11.50 WIB di areal Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Banten, hingga berita ini diturunkan masih terus terjadi. Pihak PT PLN belum mampu memberikan klarifikasi mengenai penyebab ledakan yang telah mengganggu suplai listrik di sejumlah daerah di kawasan Banten tersebut.
Ledakan demi ledakan terdengar seperti petasan berukuran besar, tetapi tidak mengeluarkan percikan api. PLTU Suralaya yang menjadi pemasok listrik untuk wilayah Jawa dan Bali tersebut berdiri di areal perbukitan Pulo Merak, Cilegon, yang bersisian dengan selat Sunda. Hanya berjarak 100 meter dari areal ini terdapat permukiman penduduk.
Akibat kejadian ini, sampai sekarang, PLTU Suralaya tak bisa dioperasikan. Rencananya, baru pada pukul 15.00 ini pihak PT PLN akan memberikan penjelasan resmi mengenai penyebab kejadian tersebut.
Sebelumnya, Direktur Operasi Jawa-Bali PLN Murtaqi Syamsuddin di Jakarta telah menyampaikan permintaan maaf untuk gangguan transmisi akibat pembangkit berkapasitas 3.400 MW tidak beroperasi. "Akibatnya, terjadi pengurangan beban dan pemadaman di sejumlah wilayah. PLN sedang inventarisasi daerah-daerah yang padam," katanya.
Namun, saat itu, Murtaqi tidak menyinggung mengenai rangkaian ledakan yang terjadi di Suralaya. Menurut Area Manager PT PLN wilayah Banten Setia Budi Suhud gangguan aliran listrik terjadi hanya di tujuh saluran udara tegangan menengah. Pemadaman terjadi di sekitar Suralaya, Bojonegara, sebagian Cilegon, dan sebagian Serang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.