Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Dongeng, Trauma Anak Korban Bencana Agak Berkurang

Kompas.com - 05/04/2009, 12:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Cara yang paling ampuh untuk menghilangkan kesedihan atau pun trauma pada anak adalah dengan mengajaknya bermain dan menceritakan hal-hal yang menyenangkan.

Menyadari hal tersebut Awam, seorang pendongeng anak mempergunakan keahliannya untuk menghibur anak-anak korban bencana alam, anak-anak pengungsian situ gintung salah satunya.

"Anak-anak harus dibantu untuk melupakan kejadian yang traumatis itu, kita ceritakan hal yang menyenangkan. Dan tidak bersinggungan dengan kejadian yang baru saja mereka alami," ujar pria berkacamata ini.

Pria yang juga membangun Kampung Dongeng ini, juga menerangkan, anak-anak korban bencana tidak boleh dibiarkan menyendiri, mereka harus terus ditemani dan diajak bergembira. "Kita ajak anak-anak melakukan kegiatan motorik, melompat, bernyanyi mewarnai dan mendengarkan cerita. Bahkan jika setelah bercerita terlihat ada yang menyendiri, akan kita hampiri " ujarnya.

Dalam setiap dongennya, Awam selalu menyisipkan pendidikan moral kepada anak-anak. Ia mengajarkan bagaimana anak-anak harus bersabar, tolong menolong atau mengapa rumah harus dibangun dengan bahan-bahan yang kokoh. "Tadi saya menceritakan kepada anak-anak mengenai sang Ayam jago yang membantu temannya dalam membangun rumah. Saya juga menerangkan rumah harus dibangun dengan batako, agar kuat sehingga kalau serigala jahat meniup, rumah tersebut tidak akan roboh," terang Awam.

Bagi anak-anak korban bencana, Awam biasanya mendongeng pada pagi dan siang hari. Namun ia harus mempersiapkan paling tidak 20 cerita dalam sehari. "Anak-anak itu sangat kritis, melihat sesuatu yang baru pasti mereka meminta untuk diceritakan," ujar dia.

Pada waktu mendengarkan dongeng, anak-anak pengungsi akan berkumpul dan bermain bersama dengan sebayanya. Menurut Awam, hal itu jauh lebih baik, dibanding anak-anak harus berdiam di tempat pengungsian. Awam harus banyak membaca dari berbagai buku untuk mendapatkan ide untuk mendongeng.

"Sering sekali anak-anak meminta saya mendongeng tentang suatu hal yang belum pernah saya ketahui. Saya coba mengingat cerita-cerita yang pernah saya baca, lalu diambil moral of story-nya, " terang Awam.

Kadangkala Awam pun harus berimprovisasi dalam mendongeng. Pria yang selalu menggunakan topi pet ini, mengaku teriakan anak-anak yang meminta untuk mendongeng merupakan candu baginya. "Saya selalu rindu anak-anak berteriak Kak Awam.... ayo cerita lagi..," kata dia.

Selain bercerita bagi anak-anak korban bencana, Awam juga sering menggelar pertunjukan dongeng di kampung dongeng miliknya yang berlokasi di Kampung sawah, Ciputat. Untuk menyaksikan pertunjukannya, penonton diwajibkan membayar dengan buku bekas. "Buku-buku bekas tersebut, saya gunakan kembali untuk referensi mendongeng, " ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com