Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palyja Terpaksa Olah Air KBB

Kompas.com - 30/04/2009, 06:03 WIB
 

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PAM Lyonnaise Jaya atau Palyja mengolah air Kanal Banjir Barat menjadi air bersih. Pasokan air baku dari Perum Jasa Tirta II menurun drastis sehingga PT Palyja terpaksa mengolah air yang sangat tercemar untuk menambah pasokan air bagi ribuan pelanggan.

Manajer Operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pejompongan 1 Ahmad Santika, Rabu (29/4) di Jakarta Pusat, mengatakan, air dari Kanal Banjir Barat (KBB) yang diolah menjadi air bersih mencapai 400 liter per detik. Tingkat pencemaran air di KBB sangat tinggi sehingga pengambilan air KBB dilakukan pada waktu-waktu tertentu saat tingkat pencemaran sedang turun.

Menurut Santika, pihaknya terus memantau kualitas air KBB dalam pola pengawasan satu jam, tiga jam, enam jam, dan 24 jam. Saat tingkat pencemaran air KBB rendah, Palyja akan mengambil air untuk diolah jadi air bersih.

”Air bersih hasil olahan dari KBB sudah memenuhi standar kelayakan yang ditetapkan Departemen Kesehatan. Namun, biaya pengolahan air jelas membengkak,” kata Santika.

Penggunaan air KBB untuk diolah menjadi air bersih terpaksa dilakukan karena pasokan air baku dari Perum Jasa Tirta (PJT) II ke IPA Pejompongan 1 dan 2 turun dari sekitar 6.200 liter per detik menjadi 4.600 liter per detik sampai 5.500 liter per detik. Pasokan turun karena pompa air milik PJT II di Cawang sedang dalam perbaikan.

Air baku untuk Palyja dipasok PJT II dari Waduk Jatiluhur melalui saluran terbuka Kanal Tarum Barat sampai ke Cawang, Jakarta Timur. Pasokan sampai ke Cawang tidak ada masalah karena jumlah air berlimpah.

Lalu, air dari Cawang masih harus dipompa lagi melalui saluran tertutup agar sampai ke Pejompongan, Jakarta Pusat, yang berjarak 12 kilometer. Masalah terjadi pada pompa di Cawang sehingga air tidak dapat mengalir ke Pejompongan dengan cepat.

Penurunan pasokan itu berdampak besar pada produksi air bersih Palyja. Kepala Komunikasi PT Palyja Meyritha Maryanie mengatakan, kedua IPA di Pejompongan biasanya dapat memproduksi air bersih 5.600 liter per detik.

Saat ini produksi turun 10 persen atau menjadi sekitar 5.000 liter per detik. Jumlah air bersih tersebut sudah termasuk hasil pengolahan air KBB.

Menurut Meyritha, di wilayah pelayanannya ada beberapa kawasan yang sangat sensitif terhadap pengurangan produksi. Di Jakarta Utara, produksi air bersih berkurang sedikit saja akan berdampak pada tidak mengalirnya air selama beberapa jam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com