Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ya Ampun, Banyak Suami Paksa Istri Jadi PSK

Kompas.com - 09/06/2009, 10:59 WIB

MEDAN, KOMPAS.com — Akibat tekanan ekonomi yang semakin meningkat, dilaporkan banyak suami di Sumatera Utara yang mempekerjakan istrinya menjadi pekerja seks komersial (PSK) untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
    
Pernyataan itu disampaikan Sabar Turnip, Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Dinas Sosial Sumatera Utara di Medan, Selasa.
    
Dia mengatakan, PSK yang beroperasi di Kota Medan juga kian marak dan tampil secara terang-terangan tidak hanya di tempat-tempat hiburan malam, panti pijat, tetapi "menjajakan diri" di pinggir-pinggir jalan.
    
Alasan kesulitan ekonomi penyebab wanita menjadi PSK, juga karena rendahnya pendidikan, korban perdagangan manusia (human trafficking), korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta gaya hidup yang konsumtif.
    
"Lemahnya keimanan suami turut mendorong terjerumusnya wanita ke lembah hitam, terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan Dinas Sosial Sumut, terdapat wanita yang menjadi PSK itu keinginan dari suaminya," ucap Turnip.
    
Dinas Sosial Sumut sudah berulang kali menjaring para PSK dari berbagai lokasi, tetapi pada akhirnya mereka keluar dan berpraktik kembali di jalanan. Sebab, sebagian wanita yang diamankan ternyata dapat memperlihatkan surat nikah serta mendatangkan suaminya ke tempat penampungan sehingga tidak ada alasan bagi Dinas Sosial untuk menahan wanita tersebut guna pembinaan.
    
Dinas Sosial Sumut memiliki tempat penampungan PSK untuk pembinaan di Berastagi, Kabupaten Tanah Karo. Namun, dalam pelaksanaan banyak PSK yang digiring ke tempat itu melarikan diri dan bersembunyi di kampung halamannya masing-masing.
    
Setelah beberapa lama bersembunyi, mereka berpraktik kembali sebagaimana biasa. Hal ini kerap terjadi pada beberapa PSK yang berulang kali tertangkap dalam razia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com