Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arogan! Konvoi Moge Pukuli Pengendara Mobil

Kompas.com - 15/06/2009, 07:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Polsek Cisarua telah memeriksa delapan anggota konvoi motor gede (moge) sebagai saksi atas pelaporan pengendara mobil Darmawan Edwin Sudibyo (51) terkait pemukulan yang dilakukan oleh pengendara moge di kawasan Puncak terhadap dirinya.

Kepala Polsek Cisarua Ajun Komisaris Hepi Hanafi, yang dihubungi pada Minggu (14/6) kemarin mengatakan, sejauh ini belum ada pengakuan dari pihak rombongan moge. ”Meski begitu, penyidikan polisi tidak hanya akan berdasarkan pengakuan. Kami masih terus mendalami kasus ini,” katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Harley Davidson Club Indonesia Inspektur Jenderal Nanan Soekarna menegaskan, pihaknya mendukung penuh proses hukum tersebut. ”Harus ditindak tegas pidananya, organisasi juga akan mencabut keanggotaan anggota yang arogan seperti itu. Mereka akan dikucilkan dari komunitas,” kata Nanan.

Kronologi

Peristiwa itu terjadi pada 24 Mei lalu di kawasan Puncak sekitar pukul 16.00. Edwin mengendarai mobil Nissan X-Trail dari arah Cisarua menuju Jakarta. Bersama Edwin, ikut pula istrinya, Dian Fara (39), yang tengah hamil lima bulan; ketiga anaknya, yaitu Akbar (14), Athaa (7), dan Raditya (4); serta ayah mertua, Syahrul Malik (70).

Menurut Edwin, ketika itu kondisi jalan tengah macet. Lalu, muncul konvoi moge yang melaju di jalur kanan menuju Jakarta. Konvoi yang dibimbing oleh vorrijder itu rupanya terputus karena padatnya lalu lintas. Rombongan moge yang tertinggal rupanya menganggap mobil yang dikendarai Edwin menghalangi laju konvoi.

”Mobil saya sudah tidak bisa minggir ke kiri karena sangat padat. Mereka lalu menggebrak-gebrak dan mengepung mobil saya. Saya buka jendela mobil dan tanya kenapa mobil saya dipukul. Tetapi, mereka rupanya marah, memaki-maki, dan meludahi. Tiba-tiba ada yang pukul muka saya dan beberapa yang lain mencoba memukul juga, tetapi saya menghindar,” tutur Edwin seusai melengkapi pemeriksaan polisi di Polsek Cisarua, Bogor.

Selain dipukul, mobil Edwin yang digebrak dan ditendangi juga mengalami rusak, dua kaca spion terlepas, washer lampu rusak, dan lecet pada badan mobil.

Menurut Edwin, seusai kejadian, dirinya langsung melapor ke Polsek Cisarua dan menjalani visum di klinik terdekat. ”Istri dan anak-anak menangis histeris ketakutan melihat kami dikepung dan bapaknya dipukul seperti itu oleh mereka. Sampai sekarang kalau mendengar kata 'Puncak', mereka trauma. Saya melapor ke polisi, berharap ada efek jera dan hal ini tidak terjadi lagi kepada siapa pun,” kata Edwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com