Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban: Saya Tidak Melihat Orang Indonesia

Kompas.com - 19/07/2009, 12:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak diduga, saat menjalankan tugas sebagai server Restoran Airlangga Hotel Ritz-Carlton Jakarta pada Jumat pagi (17/7), bom meledak. "Keras sekali. Rasanya di depan mata. Kenceng banget, mas," kata Yusuf Purnomo (L/23), server Restoran Airlangga Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, kepada Kompas.com, Minggu (19/7) di ruangan tempat ia dirawat di RS Metropolitan Medical Centre (RS MMC).

Saat kejadian, ia bersaksi, sedang membawa nampan dan melayani tamu restoran. Pada waktu itu, teman-temannya banyak yang keluar melihat ledakan di JW Marriott. "Saya tidak dengar. Saya di dalam melayani tamu," ungkap Yusuf.

Pagi itu, kata Yusuf, belum banyak yang datang. Bagian depan, smoking area, masih belum ada orang. Hanya di tengah, no smoking area, ada sekitar 10 tamu. "Namun, sepengelihatan saya, saya tidak melihat ada tamu orang Indonesia. Mungkin ada, tapi saya tidak melihat," paparnya.

Sekalipun demikian, ia mengaku tidak melihat siapa pelaku peledakan. Ia pun tidak melihat tamu-tamu yang mencurigakan. Akibat ledakan tersebut, tangan kanan bagian atas Yusuf luka parah. Sepotong besi menembus tangannya. Sebelum pingsan, Yusuf sempat melihat restoran tempat ia bekerja hancur dan plafon runtuh. "Masih nyeri. Kepala pusing dan kuping masih dengung," kata Yusuf.

Namun, warga Kemanggisan RT 14 RW 8 Jalarta Barat ini tetap mau bekerja di tempat semula. "Masih mau kerja, apalagi lihat teman-teman saya pada datang. Saya senang teman selamat, mudah-mudahan saya korban terakhir," ucapnya.

Yusuh mengaku pasrah atas kejadian ini. "Mau kesal sama siapa, mau marah sama siapa, pasrah saja. Namanya juga musibah," papar Yusuf.

Selama dirawat di RS MMC, Yusuf ditemani Warsito, ayahnya. Warsito tahu anaknya menjadi korban dari televisi. Lalu ia dijemput teman Yusuf ke RS MMC. "Saya pasrah aja. Saya lega anak saya masih selamat," kata Warsito.

Atas kejadian ini, Yusuf berharap semoga pemerintah bisa meningkatkan keamanan. "Saya juga yakin, jika para teroris tahu kalau sakitnya seperti ini, pasti mereka tidak akan melakukannya," tandas Yusuf dengan tetap tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com