Tolak Pengosongan Kompeks Kostrad, Warga Berjaga-jaga

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan warga Kompleks Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, sejak pagi sudah berkumpul di balai warga guna berjaga-jaga terhadap rencana pengosongan tahap II perumahan tersebut yang rencananya akan dilakukakan pada hari ini.

Semua elemen warga, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, hingga pemuda terlihat mondar-mandir di sekitar area jalan utama Kompleks Kostrad. Mereka berorasi untuk menolak rencana pengosongan rumah mereka yang akan dilakukan oleh personel Kostrad. Mereka juga membentangkan sejumlah spanduk yang isinya menentang rencana pengosongan yang mereka sebut sebagai pelanggaran HAM.

"Ya, kami berkumpul di sini untuk siaga karena rencananya hari ini akan diadakan pengosongan dari pihak Kostrad," kata Deni, salah satu koordinator warga Kompleks Kostrad, Jumat (31/7).

Ratusan warga yang hadir tersebut terlihat mengenakan kaus kampanye pilpres SBY. Menurut Deni, kaus tersebut merupakan suatu sindiran halus kepada Presiden SBY yang tidak memerhatikan warga Kompleks Kostrad yang merupakan bagian dari TNI.

"Ketika kampanye pilpres, SBY pernah berjanji memerhatikan hak-hak kami sebagai warga TNI. Namun, hingga sekarang tidak ada upaya untuk membantu mempertahankan tempat tinggal kami," kata Deni.

Di Kompleks Kostrad terdapat 600 rumah, tetapi hanya 183 di antaranya yang ditinggali oleh prajurit aktif Kostrad. Berdasarkan keputusan Menhankam/Pangab/Nomor Kep 28/VII/1975 tentang Ketentuan Pokok Rumah Dinas, rumah dinas diperuntukkan bagi anggota prajurit yang masih aktif.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanda-tanda kedatangan personel Kostrad untuk melakukan pengosongan rumah-rumah warga.