Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun, Penjualan Busana Muslim di Tanah Abang

Kompas.com - 30/08/2009, 12:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dibandingkan dengan bulan Ramadhan tahun lalu, penjualan busana muslim di pusat grosir garmen dan tekstil Pasar Tanah Abang menurun drastis. Angka penjualan diperkirakan menurun 30 persen dibandingkan tahun lalu.

Dinda (43), pedagang busana muslim wanita di Pasar Blok A Tanah Abang, mengakui omzet penjualannya pada awal Ramadhan tahun ini menurun drastis. "Kalau tahun lalu, sejak seminggu sebelum masuk puasa sudah mulai rame. Tahun ini, hampir dua minggu puasa penjualan enggak jauh beda dengan hari biasa," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (30/8).

Dinda mengatakan, permintaan terhadap busana muslim terutama untuk wanita turun jauh hingga mencapai 30 persen. Jika tahun lalu ia bisa mencapai omzet tertinggi hingga Rp 6 juta per hari, pada Ramadhan kali ini paling tinggi hanya Rp 3 hingga Rp 4 juta per hari. "Itu juga sudah dikurangi dengan biaya operasional yang terus meningkat," tambahnya.

Padahal, menurut wanita yang sudah berjualan di Tanah Abang sejak tahun 2007 ini, untuk Ramadhan kali ini harga dari produsen tidak dinaikkan. Ia mengakui tidak berani menaikkan harga karena ketatnya persaingan antar-pedagang busana muslim di Tanah Abang.

Hal senada juga diungkapkan Rizon (53). Pedagang busana muslim untuk pria ini mengaku tidak ada peningkatan berarti memasuki pekan kedua Ramadhan tahun ini. Ia mengakui permintaan untuk busana muslim menurun pada tahun ini. Meski Lebaran masih jauh, ia berani memprediksikan tidak ada peningkatan penjualan hingga akhir Ramadhan tahun ini. "Kalau dari awal sudah sepi biasanya sampai Lebaran juga enggak beda jauh," katanya.

Ia memperkirakan, permintaan tertinggi untuk busana muslim akan terjadi pada pekan depan atau pertengahan Ramadhan. "Minggu depan kan sudah masuk tanggal muda. Kalau tanggal segitu juga masih sepi, sampai Lebaran juga akan tetap sepi," ujarnya.

Pada Ramadhan kali ini, Rizon mengaku omzetnya menurun jauh. Pada hari kerja omzetnya hanya mencapai Rp 1 juta per harinya. Sementara jika situasi ramai pada Sabtu dan Minggu, omzet yang didapat sedikit meningkat mencapai Rp 1,5 sampai Rp 2 juta per harinya.

Meski demikian, ia mengaku tidak berani menaikkan harga untuk menyiasati keuntungannya yang menurun. Ketatnya persaingan harga antar-pedagang menjadi kendala utama untuk menaikkan harga penjualan. "Mau diturunin atau kasih diskon harga juga susah karena biaya operasional yang tinggi," tambahnya.

Khusus untuk busana muslim pria, Rizon mengaku beruntung karena permintaan untuk baju koko sedikit mengalami peningkatan. Ia mengatakan, permintaan untuk baju khas pria muslim Indonesia ini masih tetap tinggi. "Baju koko masih tetap dicari orang karena biasanya diberikan untuk hadiah atau suvenir," tukasnya.

Penurunan juga terjadi pada penjualan busana anak. Jika biasanya kebutuhan anak selalu tinggi menjelang hari raya, pada Ramadhan kali ini sejumlah pedagang busana anak mengaku belum merasakan peningkatan berarti jika dibandingkan hari biasa. "Kalau dibanding tahun lalu ya masih jauh. Sampai sekarang penjualan enggak jauh beda dengan hari biasa," ungkap Acin (31), pedagang pakaian anak di Pasar Metro Tanah Abang.

Ramadhan yang jatuh berdekatan dengan awal masuk sekolah beberapa waktu lalu diperkirakan menjadi penyebab rendahnya permintaan untuk pakaian anak. "Rata-rata orangtua sudah habis-habisan untuk biaya keperluan sekolah anak pada awal masuk sekolah kemarin," terang Acin.

Namun, Acin mengatakan, permintaan dari daerah untuk busana anak masih cukup tinggi. Meski tidak ada peningkatan berarti, untuk daerah luar Jakarta, minat masyarakat untuk busana anak masih cukup stabil. "Ya masih lumayan untuk mengimbangi permintaan lokal dari Jakarta yang sepi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com