Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Koruptor" Demo Kantor ICW

Kompas.com - 17/09/2009, 14:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kantor Indonesia Corruption Watch yang biasanya sepi, Kamis (17/9) siang ini tiba-tiba menjadi ramai. Kantor yang beralamat di Jalan Kalibata Timur IV D, Jakarta Selatan, didemonstrasi sekelompok orang yang menamakan dirinya Aliansi Koruptor Bersatu.

Aliansi Koruptor bersatu adalah gabungan dari Konglomerat Sejati, Konglomerat Hitam, Politikus Busuk, dan Advokat Hitam. Mereka menuntut pembubaran KPK dan Pengadilan Tipikor. Keberadaan KPK dan Pengadilan Tipikor dinilai membatasi ruang gerak mereka dalam merampok uang negara. Bagi Advokat Hitam, keberadaan KPK dan Pengadilan Tipikor membuat pendapatan mereka turun karena tidak ada kasus yang sukses.

Adapun Politikus Busuk dan Konglomerat Hitam merasa KPK dan Pengadilan Tipikor membuat mereka kehilangan banyak proyek. Mereka memilih kantor ICW sebagai tempat berdemonstrasi karena ICW selalu mendukung pemberantasan tindak pidana korupsi.

Dalam aksinya, para demonstran membawa spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka. Mereka pun meneriakkan agar KPK dan Pengadilan Tipikor dibubarkan. Aksi tersebut diakhiri dengan pengusiran oleh para aktivis ICW.

Namun, ternyata aksi tersebut merupakan aksi teatrikal yang dilakukan para aktivis ICW sendiri. Aksi tersebut dilakukan untuk "meledek" anggota DPR yang selama ini terkesan ingin melemahkan kewenangan KPK.

Menurut Emerson Yuntho, Wakil Koordinator ICW, permintaan pembubaran KPK dan Pengadilan Tipikor hanya berasal dari Konglomerat Sejati, Konglomerat Hitam, Politikus Busuk, dan Advokat Hitam. "Masih banyak unsur yang mendukung (KPK)," kata dia.

Ia mengharapkan aksi tersebut dapat menyadarkan DPR sehingga mengurungkan niatnya untuk membubarkan KPK dan Pengadilan Tipikor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com