Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Kapolri Tak Tahu Nama Kapolri

Kompas.com - 18/11/2009, 15:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan masyarakat melakukan aksi demontrasi di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (18/11). Mereka mengecam rekomendasi Tim Delapan dan menyatakan mendukung Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri untuk meneruskan proses hukum terhadap pimpinan (nonaktif) Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah.

Namun, entah karena sibuk atau tidak memperhatikan pemberitaan, kebanyakan para pendemo tidak mengetahui nama orang yang dibelanya. Padahal, setelah kasus dugaan kriminalisasi Bibit dan Chandra mencuat, wajah dan nama Kapolri kerap muncul di media cetak ataupun elektronik.

"Enggak tahu siapa (nama Kapolri)," ujar Sulaeman (27) kepada Kompas.com yang bertanya nama Kapolri. Meski tidak mengetahui siapa nama Kapolri, Sulaeman menilai Kapolri layak didukung. Pasalnya, kata dia, Bibit dan Chandra terbukti bersalah dan selayaknya mendapat hukuman.

Apa kesalahan Bibit dan Chandra? "Enggak tahu," jawab Sulaeman sambil tersipu.

Ubay (19), pengunjuk rasa lainnya, juga tidak mengetahui siapa nama Kapolri. Warga Cakung ini mengaku hanya mengetahui wajah Kapolri. "Wajahnya tahu, tapi namanya enggak," akunya.

Ia juga tidak mengetahui secara pasti kasus yang menimpa Bibit-Chandra. Hanya sesekali ia mengikuti pemberitaan mengenai kasus yang menyedot perhatian hampir semua masyarakat Indonesia ini. "Itu kasus KPK. Masalah Bibit-Chandra," ujarnya sambil berlalu.

Sama seperti dua pengunjuk rasa lainnya, Ade (34) juga tidak mengetahui nama Kapolri. Ia hanya mengetahui nama Kapolri adalah Bambang, tanpa mengetahui nama belakang Kapolri. "Namanya Bambang. Nama belakangannya siapa ya?" tanyanya.

Ade mengaku bersimpati kepada Kapolri karena polisi telah bekerja keras untuk menegakkan hukum di Indonesia. "Teroris sudah ditangkap, kerja polisi sudah baik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com