Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianiaya Ibu Tiri, Kabur, Pingsan di Jalan

Kompas.com - 14/01/2010, 14:37 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengusut dugaan kasus penganiayaan anak di bawah umur oleh ibu tirinya di Cikarang.
    
Kapolrestro Kabupaten Bekasi, Kombes Herry Wibowo kepada ANTARA di Cikarang, Kamis mengatakan korban bernama Nurdiyanti (16), warga Kampung Sempu, Cikarang Kota, ditemukan warga saat melarikan diri dari rumah akibat tidak tahan oleh siksaan ibu tirinya.
    
"Korban sebelumnya ditemukan warga dalam keadaan pingsan di pinggir Jalan Raya Cibarusah, Senin (11/1), akibat tidak mendapat asupan makanan selama pergi dari rumah. Ia langsung dibawa ke markas Polsek setempat," katanya.
    
Saat diinterogasi petugas, kata dia, korban mengaku lari dari rumah karena tidak tahan dengan siksaan dan cacian ibu tirinya. Bahkan pelaku tega menyiram kaki kirinya menggunakan air panas hingga pincang.
    
Dikatakan Herry, siksaan oleh ibu tiri yang berinisial NN itu dialaminya hampir setiap hari mulai dari membenturkan kepala korban ke tembok, menyiramkan air panas ke kaki dan memukul bagian tubuh korban.     
    
"Hingga kini korban masih menjalani visum di Rumah Sakit (RS) Kramatjati. Hasilnya, akan kami jadikan sebagai bukti untuk menjerat pelaku dengan pasal penganiayaan," katanya.
    
Polisi masih mengumpulkan sejumlah informasi terkait keberadaan pelaku yang masih berstatus buron melalui informasi warga dan sejumlah keluarga korban.
    
Sementara itu, Sucipto warga Cibarusah yang menemukan Nurdiyanti mengaku menemukan korban dalam kondisi terkapar di jalan tanpa membawa perbekalan apa pun. "Nur bermaksud berjalan kaki dari rumah ke Bandung untuk bertemu kakeknya," katanya.     
    
Berdasarkan pengakuan Nur, kata dia, perlakuan ibu tirinya telah terjadi selama tiga tahun. "Kadang dua hari sekali, korban baru dikasih makan. Makan pun kalau belum mencuci piring belum diberikan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com