Tanah Abang Satu Arah, Pedagang Nasi Resah

JAKARTA, KOMPAS.com — Sistem arus satu arah (ASA) di Jalan Fachrudin, Jatibaru, dan Terusan Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang berlaku hari ini, Kamis (4/2/2010), rupanya membuat pedagang makanan di pinggir Jalan Jatibaru menuju Fachrudin khawatir kehilangan pelanggan. Setidaknya begitulah yang dirasakan Eko, seorang pedagang nasi bungkus yang membuka warung nasi di pinggir ruas Jalan Jatibaru menuju lampu lalu lintas Millenium, Jalan Fachrudin.

Menurut Eko, sejak berlakunya ASA, angkutan umum Kopaja jurusan Ragunan-Tanah Abang (P19) tidak lagi diperbolehkan melewati warungnya yang terletak tak jauh dari kolong jembatan Jatibaru itu. "Dulu, P19 berhentinya di sini, pangkalan terakhirnya lah. P19 muternya di sini yang mau ke Blok M," ujar Eko sambil menunjuk ruas jalan di depan warungnya.

Padahal, lanjut Eko, sebelum ASA berlaku, penumpang Kopaja P19 yang hendak menuju Roxy biasa turun di depan warungnya dan mampir sejenak di warungnya untuk sarapan atau makan siang. "Penumpang banyak yang turun di sini yang mau ke Roxy, Slipi. Sekarang P19 langsung ke Millenium, warung otomatis kan sepi," katanya.

Oleh karena itu, pada hari pertama pemberlakuan sistem arus searah (ASA), Eko mengatakan bahwa pelanggannya sudah terlihat berkurang. Bahkan, Eko juga mengaku telah berencana untuk tidak membuka warung pada hari ini karena dia ramalkan warungnya akan sepi.

"Jauh sekali menurunnya. Perbandingannya 20 banding 1 lah. Tadi saja niatnya tutup warung, mangkanya enggak masak banyak," imbuh Eko.

Entah Eko yang terlalu reaktif entah tidak, dikatakan Eko, dia berniat menutup warung yang sudah tiga tahun dia kelola di Jalan Jatibaru itu setelah ASA berlaku. Sistem satu arah mulai diberlakukan hari ini demi meminimalisasi keruwetan lalu lintas pagi dan sore hari di kolong jembatan Jatibaru.

Karena itulah, semua kendaraan dari arah Kebon Sirih yang hendak menuju Tanah Abang, seperti Kopaja P19, dilarang melalui Jalan Jatibaru, melainkan harus belok kiri di lampu lalu lintas Hotel Millenium untuk kemudian melalui ruas Jalan Fachrudin.