Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Penjual Rolex Palsu Dibekuk

Kompas.com - 07/04/2010, 10:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jajaran Polrestro Jakarta Pusat menangkap lima lelaki penipu yang mengaku sebagai warga negara Brunei, Senin (5/4/2010) sore. Kelimanya ditangkap sesaat setelah menipu seorang ibu dengan menjual arloji Rolex palsu.

Kelima lelaki itu adalah Adam Hasrah (31), Hasan Dayat (54), Muhammad Yusuf Laib (45), Samsudin (50), dan Herman (34).

Kepala Polrestro Jakarta Pusat Kombes Hamidin mengatakan, penangkapan terhadap kelima lelaki tersebut berawal dari adanya laporan penipuan yang dialami Mariyam Khodijah (43), warga Jalan Raden Mataher, Jambi.

Kemarin sekitar pukul 09.30, Mariyam yang sedang berjalan seorang diri di Jalan Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, bertemu dengan Herman dan Apen. Sementara Hasan, Muhamad, Samsudin, dan Adam mengamati dari dalam mobil Toyota Avanza warna silver bernomor polisi B 2298 IE.

"Kepada Mariyam, para pelaku mengaku berasal dari Brunei dan membutuhkan uang cepat untuk pulang ke negaranya. Pelaku menawarkan arloji Rolex palsu yang diklaim sebagai Rolex asli berharga jutaan rupiah," kata Hamidin, Selasa (6/4/2010) siang.

Bujukan Herman dan Apen membuat Mariyam tertarik dan membeli Rolex itu seharga Rp 500.000, ditambah dengan gelang emas 70 gram, cincin emas 7 gram, dan sebuah ponsel Blackberry. Setelah transaksi dilakukan, Herman dkk meninggalkan Mariyam.

Tak lama Mariyam tersadar dirinya tertipu. Saat dia periksa, warna kuning pada jam itu ternyata hanya sepuhan yang terkelupas setelah dikerok dengan kuku. Dia langsung melapor ke polisi.

"Berdasarkan ciri-ciri fisik pelaku dari Mariyam, anggota kami langsung mencari pelaku ke lokasi kejadian. Mereka berhasil ditangkap saat berada di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih. Namun, salah seorang pelaku bernama Apen sudah tidak ada dan saat ini masih dalam pengejaran," tutur Hamidin.

Dia mengatakan, komplotan penjual arloji Rolex palsu itu sudah beraksi di beberapa tempat, di antaranya di Jalan Mangga Dua Raya dan Jalan Gunung Sahari Raya. Mereka menjual arloji Rolex "abal-abal" itu seharga Rp 2 juta sampai Rp 6,5 juta. Modus yang dilakukan sama, yaitu berpura-pura butuh uang untuk pulang ke Brunei.

Hasan mengaku, aksinya itu selalu dilakukan bersama teman-temannya. "Biasanya kami menggunakan mobil sewaan seharga Rp 5 juta per bulan untuk meyakinkan korban bahwa kami memang warga negara asing," katanya.

Arloji Rolex palsu itu dibeli di Pasar Poncol, Senen, seharga Rp 150.000. Hasil dari penjualan arloji abal-abal itu lalu dibagi rata. (get)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com